Puan Sampaikan Belasungkawa atas Petaka Festival Halloween Itaewon

Laporan: Galuh Ratnatika
Senin, 31 Oktober 2022 | 17:55 WIB
Ketua DPR RI Puan Maharani/ SinPo.id/ Galuh Ratnatika
Ketua DPR RI Puan Maharani/ SinPo.id/ Galuh Ratnatika

SinPo.id - Ketua DPR RI, Puan Maharani, menyampaikan belangsungkawa dan duka cita atas tragedi festival Halloween paling mematikan sepanjang sejarah di distrik Itaewon, Seoul, Korea Selatan.

“Atas nama DPR RI, saya menyampaikan duka mendalam atas tragedi yang terjadi di Itaewon, khususnya kepada seluruh warga Korea Selatan,” kata Puan melalui keterangan tertulisnya, Senin 31 Oktober 2022.

Ia juga mengingatkan kepada semua pihak untuk lebih memperhatikan euforia kerumuman massa pada sejumlah kegiatan yang mulai ramai usai kondisi pandemi Covid-19 membaik, dan memperketat keamanan agar kejadian serupa tidak terulang dimana pun.

“Saya memahami masyarakat ingin menikmati hiburan usai pembatasan selama lebih dari 2 tahun, apalagi saat ini kondisi pandemi Covid-19 sudah berangsur membaik,” ungkapnya.

Terlebih dua orang WNI diketahui juga ikut menjadi korban luka dalam peristiwa tersebut. Sehingga Puan meminta KBRI Seoul untuk terus memantau perkembangan tragedi perayaan Halloween Itaewon selama beberapa waktu ke depan.

“KBRI di Seoul dapat membuka posko pengaduan untuk WNI yang kehilangan teman maupun kerabatnya,” katanya menambahkan.

Lebih lanjut, Puan juga meminta Pemerintah untuk mengantisipasi adanya kerumunan jelang pergantian tahun. Selain pengawasan ketat, ketegasan dari Pemerintah dan aparat keamanan sangat diperlukan.

“Pada perayaan pergantian tahun sebentar lagi pasti akan banyak konser maupun kegiatan hiburan. Pemerintah pusat dan daerah serta semua stakeholder terkait betul-betul harus siaga. Jangan sampai tragedi Itaewon terulang,” ujarnya menegaskan.

Seperti yang diketahui, ratusan nyawa melayang dalam perayaan Halloween di gang sempit yang curam, di distrik Itaewon akibat tingginya pengunjung yang membuat desak-desakan hingga terjepit di dalam gang.

Sejumlah turis mancanegara juga turut menjadi korban. Mereka yang meninggal disebabkan oleh sesak nafas dan henti jantung. Termasuk salah satu di antaranya remaja dan anak-anak di bawah umur yang tewas dalam peristiwa itu.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI