Lonjakan Harga Pangan, Inflasi di Inggris Kembali Melambung
SinPo.id - Kantor Statistik Nasional mengatakan, inflasi Inggris kembali ke dua digit setelah mengalami lonjakan harga pangan tertinggi sejak tahun 1980, membuat masyarakat harus bergulat dengan krisis biaya hidup.
Indeks harga konsumen (CPI) diketahui meningkat 10,1 persen secara tahunan di bulan September, sesuai dengan prediksi para pakar ekonomi yang sebelumnya memperkirakan akan naik dari 9,9 persen pada bulan Agustus lalu.
Sementara pendorong utama meningkatnya inflasi pada bulan September, merupakan harga makanan dan minuman non-alkohol yang naik sebesar 14,5 persen.
Angka tersebut menunjukkan hal yang sulit bagi rumah tangga Inggris, terutama mereka yang berpenghasilan rendah dan harus menghadapi ketidakpastian baru setelah pergantian pemerintahan baru-baru ini.
"Rilis hari ini menyoroti bahaya inflasi yang tetap kuat bahkan ketika ekonomi melemah," kata kepala ekonom Inggris di konsultan Capital Economics, Paul Dales, dilansir dari Reuters, Rabu 19 Oktober 2022.
Padahal, tanpa gejolak politik dan keuangan, Inggris sudah terpukul oleh lonjakan harga gas alam Eropa yang disebabkan oleh invasi Rusia ke Ukraina, yang mengakibatkan kemacetan rantai pasokan pasca-covid, dan kurangnya tenaga kerja.