DPR Minta Pemerintah Sosialisasikan Gangguan Ginjal Akut pada Anak ke Masyarakat

Laporan: Sinpo
Selasa, 18 Oktober 2022 | 21:49 WIB
Ilustrasi gangguan ginjal pada anak/ halodoc
Ilustrasi gangguan ginjal pada anak/ halodoc

SinPo.id - Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher meminta pemerintah menggencarkan sosialisasi soal penyakit ginjal akut yang kini menghantui anak-anak Indonesia. Pasalnya, jika masyarakat tidak mengenali gejala penyakit tersebut, maka penanganan penyakit tersebut akan terlambat dilakukan dan dapat berujung pada kematian.

Karena seperti diketahui, menurut Dinas Kesehatan Provinsi Bali, 11 pasien gagal ginjal misterius yang meninggal di Bali tersebut karena terlambat mendapatkan penanganan.

“Oleh karena itu pemerintah harus melakukan sosialisasi mengenai penyakit ini secara masif dengan berbagai strategi dan platform media. Banyak orang tua yang masih menganggap penyakit ini sebagia flu ataupun pilek biasa sehingga penanganannya tak tepat sasaran,” kata Netty dalam keterangan tertulisnya, Selasa 18 Oktober 2022.

Jika pemerintah tak segera melakukan sosialisasi, Netty khawatir, masyarakat justru malah menerima informasi yang tak valid terkait gangguan ginjal akut tersebut. Apalagi saat ini masih banyak masyarakat yang belum mengenali gejala dan tindakan yang harus dilakukan jika anak-anak mengalami gangguan ginjal akut tersebut.

"Komunikasi publik seperti inilah yang harus dikelola dengan baik oleh Kemenkes maupun BPOM. Sehingga masyarakat memiliki pengetahuan yang benar dari sumber resmi dan bisa mencegah dampak dari kesimpangsiuran informasi itu,” jelasnya.

Politisi PKS ini juga meminta pemerintah secara ketat mengawasi obat batuk asal India yang diduga menjadi penyebab gagal ginjal pada anak di negara Gambia. Meski diketahui, empat obat batuk sirup itu menurut BPOM tidak beredar di Indonesia.

“Namun harus tetap diawasi ketat jika ada yang mengedarkan. Kita tahu ada banyak obat yang tidak terdaftar di BPOM ataupun kemenkes, tapi bisa beredar luas,” pungkasnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI