Pak Bowo Diterpa Hoaks Mundur Capres, Ini Faktanya!

Laporan: Bayu Primanda
Sabtu, 15 Oktober 2022 | 00:38 WIB
Serangan hoaks terhadap Prabowo Subianto/istimewa
Serangan hoaks terhadap Prabowo Subianto/istimewa

SinPo.id -  Beredar pesan berantai hoax bahwa Prabowo Subianto mundur dari pencalonan sebagai presiden 2024. Kabar kebohongan ini beredar di beberapa sosial media, YouTube, Facebook, dan WhatsApp.

Di YouTube, kabar hoax tersebut diunggah oleh channel RADAR BERITA berjudul “MENGEJUTKAN! PRABOWO MUNDUR DARI JABATANNYA!!TAK INGIN TERJERUMUS KEJALAN BUSUK JOKOWI.” Video itu telah ditonton sebanyak 29.000.

Namun setelah dicek kebenarannya, video yang beredar adalah tidak benar atau hoaks.

Video tersebut berisikan potongan-potongan gambar yang dirangkai menjadi sebuah berita bohong. Salah satu gambar yang dirangkai ialah video pernyataan Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani mengenai pengunduran diri mantan Menteri KKP Edhy Prabowo pada 28 November 2020.

Adapun di Facebook dan WhatsApp beredar teks berantai yang pada bagian bawahnya tertanda “Moh. Naufal Dunggio, Aktivis dan Ustadz Kampung Bekasi.”

Berdasarkan penelusuran di mesin pencarian Google, nama tersebut pernah keluar sebagai Caleg DPR RI dari Partai Amanat Nasional (PAN) dari Gorontalo dan beberapa kali dikutip sebagai pengamat politik.

Berikut bunyi teks yang beredar:

*@AKHIRNYA PREDIKSI ANE BENAR. KESATRIA SEJATI BERDARAH MANADO MUNDUR DARI CAPRES 2024.*

*Yah memang Pak Prabowo Subianto (PS) itu petarung handal.*

*Dan kesatria sejati. Beliau bagaikan singa kalau berada di oktagon. Semua bakal dilahap habis.*
*Gak ada yg sanggup mengalahkannya tapi beliau gak bisa menang melawan hukum alam yakni umur.*

*Dan jangan samakan dengan JOE BIDEN di Amrik dan MAHATIR MUHAMMAD di Malaysia.*
*Ini Indonesia Bung masih punya tradisi ewuh pakewuh. Yg tua mengayomi yg muda.* *Kita di Indonesia masih kental penghormatan antara Senior dan Yunior begitu juga sebaliknya. Apalagi di TNI/POLRI.*

*Kemarin PS ketemu Pak Surya Paloh (SP) di tower NASDEM. Gak tahu yg di bicarakan kedua petinggi sahabat Jokowi ini. Tapi yg jelas habis ketemu SP di tower Nasdem PS langsung beritahu kalau beliau mundur dari PENCAPRESAN 2024.*

*Dan akan memberikan kesempatan pada anak muda yuniornya yg berprestasi untuk maju jadi CAPRES.*

*Ini suatu pengumuman melegakkan semua pihak.*

Kecuali mereka yg berambisi kekuasaan dengan MENDOMPLENG sama Pak PS. Langkah pak PS udah benar. Memberikan kesempatan kepada yg muda dan yg tua jadi KING MAKER aja seperti JK.
Itu suatu bentuk AKHLAQUL KARIMAH bagi yunior²nya dan bangsa Indonesia.

*Wah kalau PS mundur dan berkoalisi dengan NASDEM, apakah masih kita perlu teruskan pencapresan ini?*

Apa perlu KPU langsung umumkan aja siapa pemenang untuk menghemat biaya. Kalau orang Manado bilang LANTIK JO. PEMILU hanya seremonial aja supaya kelihatan ada pemilihan.
Wah betapa FANTASTISNYA jika ARB didukung mayoritas partai² seperti NASDEM, PKS, DEMOKRAT, PPP dan PAN plus GOLKAR ikut karena senior²nya seperti JK dan AT sudah mendukung Anies lebih dulu. Kalau itu terjadi partai merah bakal gigit jari kembali seperti jaman SBY dulu jadi pelengkap penderita. Inilah hukum alam kalau berkuasa lantas JUMAWA.

Setiap orang ada waktunya dan setiap waktu ada orangnya.
Biarlah Anies di serang terus sama dua partai merah PDIP dan PSI. Kita gak usah peduli sama seperti Anies gak perduli. Dia mau loncat² di aspal sambil guling² dengan membuli Anies gak usah kita hiraukan. Kalau dia main kayu dan kasar baru kita jabanin. Ini Jakarta Bung. Kita para relawan Anies paling tidak udah ikut budaya BETAWI. Kita gak mau memulai tapi kalau ditantang terus kita gak akan mundur. Sekali layar berkembang tak akan dilipat kembali kalau gak ada angin.

Tinggal tunggu keputusan sanpai akhir tahun ini. Kalau parta² seperti disebutkan diatas tadi mendeklarasikan dukung Anies, maka KPU gak usah repot² untuk dua putaran. Asal orang² KPU gak seperti kemarin yg curang. Kalau mau curang silahkan ikut jejak salah seorang anggota KPU kemarin yg tidur di hotel prodeo. Kalau mau curang silahkan aja karena kita udah punya cara untuk meredam kecurangan itu. Pengalaman waktu PILKADA di DKI dulu udah jadi pengalaman. Selamat ARB jadi PRESIDEN ke 8 NKRI. Jangan JUMAWA setelah jadi presiden dan jangan lupa para pendukungnya.

Wallahu A'lam ...

By: *MOH. NAUFAL DUNGGIO*
(Aktivis dan Ustadz Kampung)
Bekasi, 151022.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI