DPR Harap G20 Bahas dan Cari Cara Mencegah Resesi Ekonomi

Laporan: Sinpo
Rabu, 12 Oktober 2022 | 22:40 WIB
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Aria Bima/ Parlementaria
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Aria Bima/ Parlementaria

SinPo.id - Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Aria Bima berharap pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali yang dilangsungkan pada November mendatang akan membahas kemungkinan resesi ekonomi. Sehingga dapat memperkecil tingkat keparahan yang bisa terjadi kapan saja.

"Harapannya pada G20 nanti walaupun bukan jadi topik utama akan memperkecil tingkat keparahan ini. Meskipun saya kondisi masyarakat Indonesia dipastikan akan mampu bertahan di tengah kondisi ekonomi yang masih labil akibat pandemi COVID-19," ucap Aria seperti dilansir website dpr.go.id.

Terait krisis pangan di Indonesia yang banyak dikhawatirkan orang, politisi PDI Perjuangan ini yakin kondisi tersebut tidak akan terjadi. Namun terkait beberapa krisis komoditas dengan harga tidak terkendali kemungkinan itu ada.

"Untuk krisis pangan kita lebih punya kemampuan untuk pangan nasional dicukupi produksi sendiri. Kita tidak perlu pesimis dan skeptis karena kita cukup teruji pada beberapa kali krisis, namun pondasi ekonomi cukup kuat," katanya.

Derasnya aliran uang di daerah, diakuinya, turut berdampak pada kuatnya pondasi ekonomi dalam negeri. Beberapa diantaranya yakni dana desa, penyaluran kredit usaha rakyat, dan berbagai program pemerintah seperti program keluarga harapan dan Kartu Indonesia Pintar (KIP).

"Kebijakan fiskal selama pemerintahan Presiden Jokowi sangat memastikan arus uang luber ke bawah. Selain itu, 99 persen struktur tenaga kerja ada di UMKM, bukan di industri menengah dan besar. UMKM inilah yang relatif bertahan, apalagi jalur uang berputar di daerah," jelasnya.

Aria menilai, resesi  tidak lepas dari proses pemulihan ekonomi akibat pandemi COVID-19 yang belum usai. Sehingga ada penyesuian transportasi logistik dunia yang belum mengarah ke keseimbangan baru.

"Untuk Indonesia beberapa tanda perubahan harga kebutuhan pokok seperti  gandum dan kedelai yang mulai liar tak terkendali, bisa karena suplai jalur logistik. Jadwal kontainer juga masih perlu ada proses penyesuaian antar pelabuhan," tandasnya.sinpo

Komentar: