NasDem: Anies Untuk 2024-2029, Tidak Ada Kaitan Dengan Koalisi Hari Ini

Laporan: Sigit Nuryadin
Rabu, 12 Oktober 2022 | 11:48 WIB
Deklarasi Anies Capres/Dok: NasDem
Deklarasi Anies Capres/Dok: NasDem

SinPo.id -  Pencapresan Anies Baswedan oleh partai NasDem mendapat resistensi dari rekan koalisi partai pendukung pemerintah Jokowi, PDIP.

Politisi Partai NasDem Bestari Barus menegaskan bahwa pencapresan Anies tak ada kaitannya dengan koalisi hari ini, sehingga pernyataan yang menyebut NasDem keluar dari koalisi pemerintah itu keliru.

"Perlu digarisbawahi Anies itu untuk periode 2024-2029. Jadi, tidak ada kaitannya dengan koalisi hari ini, karena 2024 tongkat estafet perlu diberikan kepada yang lain,” kata Bestari dalam keterangan tertulisnya, Rabu 12 Oktober 2022.

Bestari mengingagkan Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto bahwa NasDem juga berdarah-darah membela pemerintahan Jokowi-Ma'ruf.

“Kalau hari ini Partai NasDem disangkakan lepas dikarenakan kita punya capres sendiri ini perlu diluruskan. Tidak ada kita keluar atau dikeluarkan dari koalisi. Itu tidak ada. Ini yang perlu diklarifikasi dan tentu Bung Hasto juga perlu melihat bahwa NasDem cukup menunjukkan kiprahnya di dalam koalisi yang tidak pernah bersebrangan dengan kebijakan yang dilakukan oleh Pak Jokowi,” kata Bestari.

Sebelumnya setelah acara HUT TNI di kantor PDIP, Hasto sambil menunjuk gambar sejarah tentang perobekan bendera Belanda di Hotel Yamato menyebut dalam konteks saat ini, biru di tubuh kabinet juga harus dilepas dari pemerintahan Jokowi.

Dikonfirmasi setelah acara, Hasto menjelaskan lagi terkait peristiwa 10 November di mana biru dari bagian bendera Belanda disobek. Dia lalu menyinggung 'biru' di pemerintahan Presiden Jokowi.

"Itu di Hotel Yamato, di mana para pejuang kita kan ada bendera Belanda, birunya dilepas. Dan ternyata birunya juga terlepas kan dari pemerintahan Pak Jokowi sekarang karena punya calon presiden sendiri," terangnya.

Namun, saat dikonfirmasi lebih lanjut arah pembicaraan itu Hasto enggan menjawabnya. Dia menyebut pernyataannya itu mengarah kepada perspektif historis yang diharap menginspirasi zaman sekarang dan merancang masa depan.

"Itu arahnya perspektif historis menginspirasi masa kini dan akan merancang masa depan," kata Hasto.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI