Bisa Jadi Inspirasi, Pengusaha di Venezuela Ciptakan Mobil Bertenaga Baterai dan Surya
SinPo.id - Jauh dari pabrik besar Tesla di Amerika Serikat (AS), sebuah revolusi kendaraan listrik tengah berlangsung secara tenang di lokasi yang tidak terduga.
Seorang pengusaha di kota Maracaibo, Venezuela, Augusto Pradelli, telah menciptakan kendaraan bertenaga baterai dan surya yang terjangkau untuk mengatasi krisis bahan bahan bakar yang kronis, dan listrik.
Padahal Venezuela merupakan salah satu produsen minyak terbesar di dunia, yang tergabung dalam Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC).
Namun sektor minyak di Venezuela telah runtuh karena korupsi yang merajalela. Hingga mengakibatkan negara tersebut kekurangan bahan bakar, dan antrian mobil selalu terlihat menunggu berjam-jam di SPBU.
“Sebagai negara penghasil minyak, kami tidak pernah membayangkan bahwa kami dapat mengalami kekurangan bahan bakar, dulu gratis, tapi sekarang tidak tersedia atau sangat mahal," kata Pradelli, dilansir dari The Guardian, Senin 10 Oktober 2022.
Menurutnya, minyak sangat langka di negara bagian Zulia, di mana harga satu liter BBM melebihi $4 selama pandemi. Sementara upah minimum bulanan Venezuela hanya $28.
Berawal dari hobinya membuat mobil drag, Pradelli memulai eksperimennya dengan meretas mobil golf sederhana yang didesain seperti mobil drag agar dapat bermanuver.
Pakar energi terbarukan, José Citron, bahkan telah bermitra dengan Pradelli untuk memasang panel surya ke kendaraan. Salah satu langkah untuk mengatasi berbagai tantangan kehidupan di negara Karibia.
“Tidak ada bahan bakar, pemadaman listrik yang sering membuat kami hidup tanpa listrik hingga enam jam sehari, dan ada pandemi sehingga kami tidak bisa keluar. Semua itu membuat kami kreatif," kata Citron.
Keduanya saat ini juga tengah menyempurnakan model hibrida dari mobil golf yang dimodifikasi dengan panel surya yang dipasang di atap untuk memperpanjang durasi siklus pengisian baterai mobil.
Pradelli bahkan menyatakan bahwa pada kecepatan hingga 11 kilometer per jam, mobil tersebut dapat menggerakkan dirinya sendiri tanpa henti, selama matahari Maracaibo masih memancarkan energinya.
Melihat kesuksesannya tersebut, baik Pradelli maupun Criton sangat berharap mobil ciptaan mereka yang ramah lingkungan dapat dibuat dalam produksi massal. Namun, keduanya belum siap untuk bersaing dengan Elon Musk.
Mereka membutuhkan lisensi nasional untuk kendaraan dan tidak ada kerangka hukum di Venezuela untuk menggunakan mobil listrik di jalan.
“Krisis energi lain seperti yang kita alami di Venezuela akan terjadi di seluruh dunia. Kita harus tetap menggunakan kendaraan listrik karena mereka adalah masa depan umat manusia,” kata Pradelli menambahkan.

