Isu Muslim Uighur Sengaja Ditunggangi Untuk Menebar Kebencian
SinPo.id - Isu kekerasan terhadap muslim Uighur di China dinilai sengaja disebar untuk menebar kebencian, khususnya terhadap Negeri Tirai Bambu, lantaran kental dengan nuansa politis.
Dalam sebuah diskusi yang digelar Indonesia Muslim Crisis Center (IMCC), Robi Sugara selaku Direktur IMCC mengatakan bahwa isu tersebut memang sengaja digulirkan publik.
“Jadi sejak politisasi Xinjiang membawa isu muslim Uighyur atas dugaan refresif oleh pemerintah China ke internasional, maka kelompok teror juga memasukan China sebagai target terror mereka,” ungkap Robi dalam diskusi tersebut, pada Minggu, 9 Oktober 2022.
Penulis buku berjudul 'Islam di China, Novi Basuki senada dengan hal itu. Menurutnya, persoalan muslim Uighur di Xinjiang bukanlah masalah benturan antara Komunism vs Islam. Dia mengatakan bahwa jauh sebelum China dikuasai partai Komunis, persoalan Uighur sudah ada dan mirip masalahnya.
“Jadi lebih politis ketimbang menyangkut agama,” ungkap Novi.
Novi mengatakan bahwa wilayah Xinjiang pernah dijadikan alat politik oleh kolonial Inggris dan kemudian Soviet.
Wilayah itu karena disponsori, selalu berhadap-hadapan dengan pemerintahan China baik sejak era kedinastian, kemudian era nasionalisme dan sekarang komunis.
“Jadi apa yang dilakukan Amerika dan Barat saat ini dalam bentuk yang sama dengan sebelumnya dalam mempolitisasi Xinjiang,” jelas Novi.