Tembok MTsN 19 Roboh Tewaskan 3 Siswa, KPAI Angkat Bicara

Laporan: Zikri Maulana
Jumat, 07 Oktober 2022 | 09:46 WIB
Kondisi tembok MTsN 19 Pondok Labu yang roboh/Gulkarmat DKI
Kondisi tembok MTsN 19 Pondok Labu yang roboh/Gulkarmat DKI

SinPo.id -  Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) angkat bicara terkait peristiwa tembok roboh di MTsN 19 Pondok Labu, Jakarta Selatan, yang menewaskan tiga orang siswa dan tiga lainnya luka-luka pada Kamis, 6 Oktober 2022 kemarin.

Komisioner KPAI, Retno Listyarti menekankan pentingnya sebuah sekolah memiliki jalur evakuasi dan prosedur operasi standar (standard operating procedure/SOP) penanganan bencana. 

"Ketika bencana alam, baik gempa maupun banjir terjadi pada jam belajar atau saat hari sekolah memang akan menimbulkan kerentanan anak-anak atau peserta didik dan guru berpotensi kuat menjadi korban," kata Retno, dalam keterangan tertulis, Jumat 7 Oktober 2022.  

Menurut Retno, SOP bencana diperlukan pada sekolah-sekolah, apalagi sekolah yang berada dekat sungai. Oleh karena itu, lanjutnya, SOP itu wajib di latih atau dipraktekan ke warga sekolah agar saat bencana terjadi semua tertib diarahkan ke jalur evakuasi untuk penyelamatan. 

"Misalnya ketika gempa bumi, maka anak-anak dievakuasi keluar ruangan, namun ketika banjir terjadi, sebelum ada pertolongan karena hujan deras masih berlangsung, maka warga sekolah harus dievakuasi ke lantai yang lebih tinggi," urainya.  

Seperti diketahui, tembok di MTsN 19 Pondok Labu, Jakarta Selatan, roboh diterjang banjir menyebabkan tiga orang siswa dilaporkan tewas pada insiden tersebut. 

Camat Cilandak Djaharuddin menyampaikan, tembok pembatas tersebut roboh terseret arus ketika siswa tengah bermain.

"Anak-anak lagi bermain saat hujan. Iya tembok tereseret arus banjir kemudian roboh," kata Djaharuddin saat dikonfirmasi, Kamis 6 Oktober 2022. 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI