BPBD DKI Jakarta Duga Penyebab Ambruknya Tembok MTs N 19 Tak Mampu Tahan Volume Air

Laporan: Zikri Maulana
Jumat, 07 Oktober 2022 | 00:01 WIB
Kondisi tembok MTSN19 yang roboh diterjang banjir/Gulkarmat DKI
Kondisi tembok MTSN19 yang roboh diterjang banjir/Gulkarmat DKI

SinPo.id -  Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji, mengungkap penyebab ambruknya tembok gedung MTsN 19 Jakarta Selatan diduga akibat kehilangan kemampuan menahan volume air dari luar sekolah. Hal itu berdasarkan hasil kaji cepat sementara BPBD DKI, diduga penyebab kejadian robohnya tembok sekolah hingga menimpa siswa yang sedang bermain di area taman sekolah tersebut.

"Karena tembok tidak mampu menahan luapan air yang terus naik oleh hujan deras yang mengguyur wilayah DKI Jakarta sejak pukul 14.00 WIB," ujar Isnawa saat menjenguk korban yang meninggal dunia maupun yang mengalami luka-luka di RS Prikasih, Jakarta Selatan, pada Kamis 6 Oktober 2022. 

Faktor lain yang diduga menjadi penyebab terjadinya genangan di lokasi kejadian adalah karena buruknya sistem drainase sehingga menyebabkan air gorong-gorong meluap. Di samping itu, posisi sekolah juga berada di dataran rendah yang di sekitarnya terdapat saluran penghubung (PHB) Pinang Kalijati dan di belakang sekolah terdapat aliran sungai. Tiga korban meninggal dunia karena insiden tembok ambruk di MTsN19 adalah anak laki-laki yang baru berusia sekitar 13 tahun.

"Ketiga korban meninggal dunia Dicka Safa Ghifari, Muhammad Adnan Efendidan Dendis Al Latif masih berusia 13 tahun," ujar Isnawa.

Isnawa mengatakan, untuk proses pemakaman semua korban meninggal dunia ditangani oleh pihak Kantor Wilayah Kementerian Agama Jakarta Selatan. Sedangkan korban luka-luka sudah bisa dipulangkan, namun ada satu siswa atas nama Adisya Daffa Allutfi mengalami patah tulang lengan kiri bawah, wajib memeriksakankesehatan.

Personel gabungan yang terdiri dari Tim Reaksi Cepat BPBD DKI, Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI, Dinas Sumber Daya Air DKI, Taruna Tanggap Bencana Dinas Sosial DKI, Basarnas, TNI/Polri berhasil menguras air yang menggenang di lokasi. Pengurasan ini untuk memudahkan petugas untuk melakukan pembersihan puing-puing reruntuhan tembok. Adapun aliran listrik yang berada di sekitar kawasan sekolah sudah dipadamkan oleh PLN.sinpo

Komentar: