Parliamentary20, Mengenang Diplomasi Rusia Terhadap Perjuangan Kemerdekaan RI

Laporan: Sinpo
Kamis, 06 Oktober 2022 | 10:05 WIB
Ilustrasi (SinPo.id/Ist)
Ilustrasi (SinPo.id/Ist)

SinPo.id -  Forum Parliamentary20 atau P20 yang digelar di Jakarta hari ini mengingatkan hubungan diplomatik Indonesia dan Rusia sudah terjalin lebih dari 70 tahun, dalam rentang waktu selama itu telah melalui serangkaian peristiwa yang tidak sederhana.

“Sejak awal kemerdekaan Indonesia dan masa lalu Rusia saat itu Uni Soviet, kedekatan kedua negara ini membuat mata dunia menjatuhkan pandanganya. Bahkan terkadang kemesraanya membuat iri yang lainnya,” kata Ketua GKSB DPR RI-Parlemen Rusia, Adies Kadir di ruang pertemuan Nusantara III, Senayan, Jakarta, Rabu 5 Oktober 2022.

Adies Kadir menyatakan Presiden Pertama RI Soekarno sekaligus Proklamator kemerdekaan Indonesia kerap mendapat sambutan bahkan pelukan hangat dari Pemimpin Uni Soviet Nikita Khrushchev. “Keduanya banyak menjalin kerjasama di sektor, infrastruktur, ekonomi, teknik militer, hingga Pendidikan,” kata Adies menambahkan.

Bahkan sampai saat ini hubungan Indonesia dan Rusia semakin terjalin erat. Hal itu dibuktikan pertemuan antara Ketua GKSB DPR RI-Parlemen Rusia Adies Kadir dengan Chairwoman of the Federation Council of the Russian Federation Valentina Matviyenko keduanya saling mengungkapkan kekaguman.

Menurut Adies Indonesia dan Rusia adalah salah satu mitra penting. Sejak penandatanganan 'Deklarasi tentang Kerangka Hubungan Persahabatan dan Kemitraan antara Republik Indonesia dan Federasi Rusia dalam Abad ke-21' oleh Presiden RI Megawati Soekarnoputri dan Presiden Rusia Vladimir Putin pada 21 April 2003, hubungan kedua negara mengalami peningkatan.

"Kami sangat mengapresiasi, hubungan bilateral di antara kedua negara kita yang sudah terjalin lebih dari 70 tahun telah berjalan dengan baik. Dukungan diplomasi Rusia di dunia internasional terhadap perjuangan kemerdekaan dan kedaulatan Indonesia tidak kami lupakan dan akan selalu menjadi catatan sejarah kami," kata Adies menjelaskan.

Ia mengungkapkan, baru-baru ini hubungan baik kedua negara juga tercermin antara lain dari pertemuan bilateral di antara pemimpin kedua negara, seperti pertemuan Presiden Joko Widodo dengan Presiden Vladimir Putin di Moskow pada 30 Juni 2022, sebagai rangkaian misi perdamaian Indonesia setelah melakukan kunjungan ke Ukraina.

"Saya sangat mengapresiasi hasil pertemuan Presiden Joko Widodo dengan Presiden Putin di Moskow, yang antara lain akan memberikan jaminan keamanan logistik pupuk dan pangan, khususnya gandum, dari Rusia dan Ukraina," katanya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI