Korut Luncurkan Dua Rudal Saat Wapres Amerika Serikat ke Zona Demiliterisasi Korea

Laporan: Tri Bowo Santoso
Jumat, 30 September 2022 | 07:37 WIB
Ilustrasi peluncuran rudal balistik Korea Utara. Foto: KCNA
Ilustrasi peluncuran rudal balistik Korea Utara. Foto: KCNA

SinPo.id - Korea Utara meluncurkan rudal balistik pada Kamis, 29 September 2022 di tengah kunjungan Wakil Presiden Amerika Serikat, Kamala Harris ke zona demiliterisasi (DMZ) Korea.

"Korea Utara meluncurkan rudal balistik yang tak diketahui ke Timur Laut (Perairan Jepang)," tulis pernyataan resmi Kepala Staf Gabungan Seoul yang dikutip AFP.

Coast guard Jepang juga mengonfirmasi penembakan rudal dari negara yang dipimpin Kim Jong-un tersebut.

Menteri Pertahanan Jepang, Yasukazu Hamada, mengungkapkan, rudal pertama terbang di ketinggian 50 kilometer dengan jarak tempuh 300 kilometer.

Selanjutnya, sambung Yasukazu Hamada, rudal kedua juga terbang di ketinggian 50 dengan jarak tempuh serupa dengan peluru kendali pertama.

Peluncuran rudal ini terjadi ketika Harris berkunjung ke Korsel dan menyambangi zona demiliterisasi.

Di DMZ, Harris berkunjung ke pos observasi untuk melihat langsung garis pemisah antara Korsel dan Korut. Wapres AS itu melihat langsung Korut menggunakan teropong.

Seorang tentara Korsel meyakini bahwa Harris dapat melihat para tentara Korut sedang memantau dirinya.

"Saya yakin itu akan terjadi," kata Harris membalas informasi dari tentara Korsel tersebut, sebagaimana dilansir The Washington Post.

Harris juga mengunjungi tentara Amerika Serikat dan keluarga mereka yang tinggal di Camp Bonifas, pos komando PBB di DMZ.

"Saya di sini, di Korsel, selama sehari untuk memperkuat hubungan yang kami punya dengan Anda di Amerika Serikat," tutur Harris.

Sebelum ke DMZ, Harris bertemu dengan Presiden Korsel, Yoon Seok Yeol. Dalam pertemuan ini, ia menegaskan soal penguatan kerja sama dan hubungan kedua negara.

Selain itu, ia mengatakan komitmen AS ke Korsel terkait kerja sama di bidang pertahanan sangat ketat. Harris juga mengatakan posisi mereka sejajar selaku sekutu.

Uji coba rudal ini merupakan yang ketiga dalam sepekan.

Peluncuran peluru kendali juga terjadi saat Korsel dan Amerika Serikat menggelar latihan militer bersama di perairan Semenanjung Korea awal pekan ini. Sekitar 28.500 personel terlibat dalam latihan ini.

Amerika Serikat mengklaim latihan ini untuk melawan ancaman Korut. Namun, Korut selalu menganggap latihan militer gabungan Korsel dan AS sebagai salah satu persiapan untuk menginvasi negaranya.
 

 sinpo

Komentar: