Menlu RI: Gerakan Non-Blok Masih Berhutang Atas Kemerdekaan Palestina

Laporan: Tri Bowo Santoso
Senin, 26 September 2022 | 12:30 WIB
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) Antonio Guterres. Foto:Istimewa
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) Antonio Guterres. Foto:Istimewa

SinPo.id - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi, mengingatkan bahwa Gerakan Non-Blok (GNB) masih berhutang 
atas kemerdekaan Palestina.

"Dalam seminggu terakhir, kita bicara banyak mengenai krisis global. Tetapi satu hal yang tidak boleh kita lewatkan adalah komitmen kita untuk Palestina. Membebaskan Palestina dari penjajahan adalah 'hutang' kita bersama," kata Retno dalam pertemuan GNB di New York, Senin, 26 September 2022.

"Salah satu alasan mengapa isu Palestina tetap berada dalam agenda Gerakan Non-Blok dan masih belum terselesaikan adalah karena adanya kesenjangan antara komitmen dengan apa yang sesungguhnya dilaksanakan oleh GNB. Kita tidak melakukan walk the talk, kita hanya bicara, tapi tidak berbuat," tegas Retno.

Retno menyampaikan, Indonesia merasa bangga dapat berdiri di jajaran paling depan dalam memperjuangkan kemerdekaan Palestina serta menyampaikan kembali komitmen teguh Indonesia untuk mendukung solusi dua negara (two-state solution).

Menurut Retno, GNB seharusnya dapat memainkan peran lebih besar dalam mendorong dimulainya proses perdamaian Palestina-Israel karena GNB terdiri atas 120 negara, yang artinya memiliki 60 persen suara di PBB.

"Ini jelas akan membawa perbedaan. Selain itu, saat ini terdapat lima negara GNB yang menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB," ungkapnya.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres telah menyampaikan tentang adanya kekerasan yang terus berlanjut di Palestina yang dapat menghambat proses perdamaian bagi rakyat Palestina.

Terkait hal itu, Retno mengajak negara anggota GNB untuk merapatkan barisan dan menyatukan posisi dalam melakukan upaya-upaya perdamaian bagi Palestina.

"Dengan 139 negara telah mengakui Palestina sebagai negara, kita harus terus berjuang untuk kemerdekaan Palestina, hingga kemerdekaan Palestina tercapai," ucapnya.

Komite Palestina GNB adalah salah satu kelompok kerja di GNB yang dibentuk untuk memperkuat dukungan negara anggota GNB untuk kemerdekaan Palestina.

Pertemuan di New York kali ini dipimpin oleh Azerbaijan selaku Ketua GNB.
 

 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI