Polisi Sebut Ledakan di Asrama Polri Sukoharjo Bukan Aksi Teror, Ini Faktanya
SinPo.id - Ledakan terjadi di Asrama Polri Arumbara, Jalan Larasati Nomor AA 12, Desa Telukan, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo. Ledakan itu terjadi pada malam hari, Minggu, 25 September 2022.
Peristiwa di Asrama Brimob Sukoharjo itu membuat geger masyarakat sekitar dan penghuni asrama. Bagaimana kronologi terjadinya ledakan tersebut? Berikut lima faktanya:
1. Berasal dari bungkusan bahan petasan
Kapolda Jawa Tengah, Irjen Ahmad Luthfi memastikan peristiwa ledakan yang terjadi di Asrama Polri Sukoharjo bukan aksi teror. Ledakan itu berasal dari bubuk hitam yang merupakan bahan pembuat petasan. Bahan petasan itu terbungkus kardus seperti paket ekspedisi.
2. Paket dikirim melalui online
Ahmad Luthfi menjelaskan, bahan petasan tersebut dipesan secara online melalui seseorang berinisial A pada CV Mandiri yang ada di Indramayu. Dalam paket telah dituliskan sumbu kembang api atau Black Powder.
"Saat ini sudah kita amankan di Polres Indramayu pria berinisial S. Penerimanya adalah saudara A di wilayah Klaten dan juga sudah amankan di Polresta Surakarta," papar Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi, Minggu malam, 25 September 2022.
3. Korban alami luka bakar 70 persen
Ledakan yang terjadi di Asrama Polri Sukoharjo itu menelan satu korban, yaitu, Bripka Dirgantara Pradipta (DP). Bripka DP mengalami luka bakar bakar yang cukup serius, sekitar 70 persen.
"Jadi anggota untuk sementara untuk luka bakar sekitar 70 persen kemudian itu juga dikakinya ada luka lainnya juga yah, kemudian saat ini sedang dalam perawatan," ujar Luthfi.
4. Dua orang diamankan
Polisi pun bergerak cepat untuk melakukan penyidikan terhadap kasus ini. Oleh karena itu, dua orang yang merupakan pengirim dan penerima paket berisi bahan petasan yang meledak tersebut diamankan. Keduanya adalah S dan juga A selaku penerima paket.
5. Tim Densus 88 Antiteror diterjunkan
Adapun, Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo mengatakan bahwa kasus ledakan di Sukoharjo tersebut juga menjadi perhatian Polri. Karenanya, Polri menerjunkan Satgaswil Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Jateng untuk mem-backup Polda Jateng dan Polresta Solo untuk mendalami ledakan tersebut.
"Sedang proses pendalaman tim gabungan," ujar Dedi.
Adapun kronologi sementara kejadian itu yaitu, saksi sedang berada di dalam rumah tiba-tiba mendengar suara ledakan yang sangat kuat hingga mengakibatkan jendela bergetar.
Kemudian saksi dan para tetangga asrama keluar langsung melihat ke depan rumah melihat korban dalam keadaan berlumuran darah selanjutnya korban ditolong oleh warga dibawa ke RS Indriyati Solo selanjutnya dirujuk ke RS Muwardi Surakarta.