Telan Biaya 1,4 Triliun, Anies Pastikan TIM Tidak Dikomersialkan

Laporan: Zikri Maulana
Sabtu, 24 September 2022 | 14:06 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat berkunjung ke Gedung Graha Bhakti Budaya TIM. Foto: SinPo.id/Zikri
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat berkunjung ke Gedung Graha Bhakti Budaya TIM. Foto: SinPo.id/Zikri

SinPo.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memastikan Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki (TIM), tidak dikomersialkan oleh PT Jakarta Propertindo (Jakpro). Ia berencana membentuk unit pengelola di bawah Jakpro guna memisahkan aktivitas usaha yang lain. 

"Ada sendiri di bawah Jakpro (nantinya), terpisah dari unit komersial Jakpro, unitnya sendiri khusus untuk mengelola TIM. Sehingga tidak tercampur dengan aktivitas usaha Jakpro yang lain," kata Anies kepada wartawan di Gedung Graha Bhakti Budaya TIM, Jumat 23 September 2022. 

Selain itu, Anies menegaskan, pemerintah hadir dalam memberikan dukungan kepada kegiatan seni budaya di Jakarta, dan bukan untuk mencari keuntungan. 

"Tanggung jawab pemerintah adalah memastikan ada komitmen dukungan kepada kegiatan seni budaya. Karena itulah, saya sampaikan bahwa ini adalah sebuah fasilitas seni yang dikelola oleh BUMD yang tidak ditujukan untuk mencari keuntungan," terangnya. 

Menurut Anies, karena badan usaha milik pemerintah yang bisa menjalankan kegiatan untuk tujuan kemaslahatan masyarakat dan dijalankan dengan prinsip-prinsip governance yang baik. 

"Dengan prinsip pengelolaan korporasi yang baik tapi tidak sebagai tempat untuk mencari untung," ucapnya. 

Lebih jauh, Anies juga membeberkan revitalisasi TIM menelan anggaran hingga Rp1,4 Triliun. Anies berharap manfaat TIM sebagai pusat kesenian dapat melampaui nilai investasi tersebut. 

"Anggarannya Rp1,4 triliun dan Insya Allah nanti bisa memberikan manfaat melampaui nilai investasi," tutur Anies. sinpo

Komentar: