Pejabat AS Ungkap Perusahaan Militer Rusia Rekrut 1.500 Narapidana untuk Berperang di Ukraina

Laporan: Tri Bowo Santoso
Rabu, 21 September 2022 | 01:57 WIB
Pasukan Militer Rusia
Pasukan Militer Rusia

SinPo.id - Seorang pejabat senior pertahanan Amerika Serikat (AS) mengungkap, perusahaan militer swasta Rusia, Grup Wagner, berupaya merekrut lebih dari 1.500 penjahat yang dihukum untuk ikut bertempur dalam perang melawan Ukraina. Tetapi, banyak narapidana yang menolak untuk bergabung. 

"Informasi kami menunjukkan bahwa Wagner telah menderita kerugian besar di Ukraina, terutama dan tidak mengejutkan di kalangan pejuang muda dan tidak berpengalaman," kata pejabat AS, yang berbicara dengan syarat anonim, kepada wartawan, Senin, 19 September 2022.

Pejabat AS tersebut kemudian menunjukkan rekaman video Yevgeny Prigozhin, yang menurut Departemen Keuangan AS dan Uni Eropa terkait dengan Grup Wagner, mencoba merekrut tahanan.

Video itu tampaknya menunjukkan Prigozhin berusaha merekrut tahanan Rusia serta orang Tajik, Belarusia, dan Armenia.

Reuters belum secara independen memverifikasi video media sosial tersebut.

Tentara Grup Wagner telah dituduh oleh kelompok hak asasi dan pemerintah Ukraina melakukan kejahatan perang di Suriah dan Ukraina timur mulai 2014 dan seterusnya.

Pada Juli, intelijen militer Inggris mengatakan bahwa Rusia telah menggunakan Wagner untuk memperkuat pasukan garis depan dalam konflik Ukraina.

Rusia telah menderita antara 70.000 dan 80.000 korban, baik terbunuh atau terluka, sejak invasinya ke Ukraina dimulai, kata Pentagon bulan lalu.

Uni Eropa pun telah menjatuhkan sanksi pada Grup Wagner, karena telah melakukan operasi rahasia atas nama Kremlin.

Namun, Presiden Vladimir Putin telah menegaskan, kelompok itu tidak mewakili negara Rusia, tetapi kontraktor militer swasta memiliki hak untuk bekerja di mana saja di dunia selama mereka tidak melanggar hukum Rusia.
 

 sinpo

Komentar: