Apa Japan bisa tahan?

Laporan: Tim Redaksi
Minggu, 18 September 2022 | 07:52 WIB
Koran Sin Po, (Monash University)
Koran Sin Po, (Monash University)

SinPo.id -  Koran Sin Po 18 September 1937, menulis agresi Jepang ke Cina dengan menurunkan tulisan berjudul “Apa Japan bisa tahan ?”. Dalam tulisan itu mengupas kedudukan Jepang di Cina atau Tiongkok.

“Kaloe dalem dami masi djadi pertanjahan tentang tahan tidanja Japan bersaing dengen saingan-saingannja, apa lagi kaloe Japan moesti bersaing sambil hadepin paperangan jang memake ongkos sanget besar dan hamboerken tenaganja boekan sedikit,” tulis berita itu.

DI bawah ini ada boenjinja satoe artikel oleh Gunther Stein jang dimoeat dalem Spectator, satoe weekblad dari kaoem Conservative Inggris. Jang diboeat pertanjahan oleh penoelis boekan bahoea Japan bisa atawa tida tahan perang lama sama Tiongkok tapi bisa atawa tida tahan berendeng sama saingan-saingannja.

Kaloe dalem dami masi djadi pertanjahan tentang tahan tidanja Japan bersaing dengen saingan-saingannja, apa lagi kaloe Japan moesti bersaing sambil hadepin paperangan jang memake ongkos sanget besar dan hamboerken tenaganja boekan sedikit. Itoe sebab ini toelisan ada menarik perhatian.

Japan sekarang ada lebih tergentjet dari pada doeloe-doeloe kerna berwatesnja iapoenja economie dan djoega kerna kasoedahan-kasoedahan jang djelek dari lima taon poenja paksahan pada iapoenja structuur economisch dan sociaal. Economie soeda mendjadi hal jang sanget di-iboekin oleh Japan poenja pemimpin-pemimpin militair dan civiel.

Soeal-soeal sociaal, maskipoen soeda didorong ka samping, toch moentjoel sendirinja pada marika poenja perhatian. Dan desekannja ini semoea soeal — boeat hadepin apa tentang gobrak bangoenin soemanget Japan dalem semoea lapangan dari pengidoepan nationaal ternjata tida tjoekoep menoeloeng — roepanja tertakdir boeat mendjadi tambah lama tambah heibat, samentara persaingan sendjata internationaal mendjadi pikoelan jang semingkin mengabisken tenaga.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI