Korban Tewas Akibat Banjir di Pakistan Capai 1.486 Orang
SinPo.id - Bencana banjir terbesar sepanjang sejarah Pakistan, telah menewaskan 1.486 orang, dengan sekitar 530 anak-anak di antaranya.
Ratusan ribu orang juga kehilangan tempat tinggal akibat banjir di provinsi Sindh selatan, dan tidur di tempat terbuka, seperti di tepi jalan raya layang untuk melindungi diri dari banjir.
Kepala menteri Sindh, Syed Murad Ali Shah, dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa tenda yang dibelinya tidak cukup untuk menampung ratusan ribu pengungsi.
"Kami telah membeli tenda dari semua produsen yang tersedia di Pakistan, namun sepertiga dari tunawisma di Sindh tidak mendapatkan tenda," kata Ali Shah, dilansir dari Reuters, Jumat 16 September 2022.
Pemerintah dan PBB, menyatakan bahwa banjir di Pakistan, disebabkan oleh adanya perubahan iklim dari musim panas yang ketinggian suhunya berhasil memecahkan rekor terpanas.
Dari pergantian iklim, Pakistan sendiri menerima 391 mm (15,4 inci) hujan, atau hampir 190 persen lebih banyak dari rata-rata 30 tahun, pada bulan Juli dan Agustus.
Sementara di provinsi Sindh, salah satu daerah yang terkena dampak terburuk, intensitas hujan naik menjadi 466 persen.
Rekor tingginya intensitas hujan monsun, yang disertai dengan adanya pencairan gletser di pegunungan utara, menjadi penyebab datangnya banjir terbesar di negara tersebut.
Banjir tersebut, berdampak pada 33 juta orang dari total 220 juta populasi, setelah menyapu rumah, kendaraan, tanaman dan ternak dalam kerusakan yang kerugiannya diperkirakan mencapai USD 30 miliar.

