Rapimnas Demokrat, AHY: Kita Tidak Boleh Pura-pura Menangis
SinPo.id - Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyerukan kepada seluruh kader untuk menggemakan semangat perubahan dan perbaikan untuk bangsa. Pesannya, Demokrat tidak boleh menangis apalagi pura-pura menangis dalam memperjuangkan rakyat.
“Demokrat tidak boleh menangis, pura-pura menangis, kita harus kuat. Yang menangis rakyat. Masyarakat membutuhkan bantuan dari kita semua, rakyat ingin perubahan dan perbaikan,” ujar AHY saat acara Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Demokrat, di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Kamis 15 September 2022.
AHY mengatakan, pesan semangat perubahan dan perbaikan itu jangan ragu digemakan kepada masyarakat di seluruh Indonesia. Para kader, diminta meminta doa restu dari rakyat agar memberikan dukungan bagi Partai Demokrat.
“Kita ingin berjuang baik-baik, terus gelorakan ini sampai Pemilu 2024. Bersama-sama kita bisa,” tegas AHY yang disambut tepuk tangan peserta Rapimnas.
Putra sulung SBY ini mengamini, rakyat merindukan kepemimpinan Ayahnya kala memimpin dua periode sebelum era Presiden Joko Widodo (Jokowi). Keinginan itu bukan tanpa sebab. Menurutnya, banyak keberhasilan dan keamanan yang membuat Demokrat dan SBY dirindukan rakyat.
Misalnya, di era kepemimpinan SBY, bangsa ini mengalami pertumbuhan ekonomi rata-rata 6-7 persen. Dia berkelakar, ada asumsi bahwa tidak ada pembangunan infrastruktur di masa kepemimpinan SBY. Padahal, banyak pembangunan yang sedikit lagi selesai.
“Tinggal gunting pita, itu klaim sesuatu, Kenapa sih tidak mengucapkan terima kasih sudah dibangun 70 persen, atau tinggal 10 persen kemudian gunting pita. Kenapa tidak mengucapkan terima kasih SBY,” kelakarnya.
AHY menganalogikan saat ini bangsa Indonesia sedang tidak baik-baik saja. Banyak indikatornya, mulai dari bangkit dari Covid-19, perang Ukraina-Rusia yang menggangu stabilitas energi dan pangan. Hingga tantangan abad ke-21 berupa ancaman pemanasan global.
“Kemiskinan menghantui dunia, ketimpangan, dan polarisasi,” pungkasnya.

