Wagub DKI Akui Kenaikan BBM Berdampak Pada Semua Sektor

Laporan: Zikri Maulana
Senin, 05 September 2022 | 15:43 WIB
Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria (SinPo.id/Zikri)
Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria (SinPo.id/Zikri)

SinPo.id - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria menyebut kenaikan bahan bakar minyak (BBM) berdampak pada semua sektor. Ia mengatakan, pihaknya akan terus berupaya dengan pemerintah pusat dalam penyesuaian harga-harga bahan pokok. 

"Kenaikan BBM itu tentu berdampak pada semua sektor, karena berdampak pada angkutan, logistik dan semuanya. Pemprov akan terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat,  semua stakeholder yang ada, bagaimana kami menyikapi ini secara baik, tentu juga nanti akan ada upaya penyesuaian-penyesuaian harga," ujar Riza di Balaikota Jakarta, Senin 5 September 2022. 

Menurut Riza, dampak kenaikan BBM tersebut tentu akan memberatkan masyarakat. Pasalnya, hal ini akan berdampak pada kenaikan di hampir semua kebutuhan pokok masyarakat. 

"Memang ini menjadi berat bagi semua. Hampir pasti ada kenaikan-kenaikan harga. Namun kami harapkan kenaikan harganya tidak besar, sehingga masih dapat dijangkau oleh warga Jakarta khususnya," ujarnya. 

Kendati demikian, Riza mengatakan kenaikan harga BBM telah dibarengi dengan bantuan langsung tunai kepada masyarakat dari pemerintah pusat. Menurutnya, subsidi yang ada selama ini tidak tepat sasaran.

"Namun, diiringi dengan bantuan langsung tunai kepada masyarakat. Karena selama ini menurut pemerintah pusat subsidi selama ini dinikmati kelompok menengah ke atas. Karena itu dialihkan subsidinya supaya dinikmati masyarakat tidak mampu," ujarnya.  

Lebih lanjut, Politisi Partai Gerindra itu menyebut, faktor kenaikan BBM tersebut tidak lain dikarenakan dampak krisis pangan dan energi yang dialami oleh berbagai negara lain di dunia. 

"Pemerintah sudah mengumumkan karena dampak krisis ya, perang Ukraina Rusia, kemudian juga disebabkan krisis pangan, energi yang mendunia maka tidak ada negara manapun negara di dunia ini yang tidak mengalami krisis. Ekonomi, krisis finansial, krisis pangan, krisis energi," ucapnya. 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI