Fadli Zon: Presidential Threshold 20 Persen Membuat Oligarki Terus Mengendalikan Kepemimpinan Nasional

Laporan: Tri Bowo Santoso
Minggu, 04 September 2022 | 22:27 WIB
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon. Foto: Tangkapan layar
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon. Foto: Tangkapan layar

SinPo.id - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon, mengatakan, meski peran aktivis atau akademisi sangat dibutuhkan di dalam demokrasi, tetap saja pada kenyataannya hanya orang kaya dan yang memiliki resource yang dapat mengendalikannya.

"Jadi permainan demokrasi adalah permainan orang kaya. Permainan orang yang punya uang. Permainan orang yang punya resource, dan tidak memberikan tempat kepada orang-orang yang punya idealis," ujar Fadli Zon dalam sebuah diskusi daring, Minggu, 4 September 2022.

Fadli Zon mengungkapkan, pembatasan demokrasi hanya untuk orang-orang yang memiliki kekuatan financial. misalnya dilihat dari syarat pencalonan presiden.

Syarat 20 persen suara partai di parlemen, menurut Fadli Zon, merupakan cara untuk membatasi akses semua pihak memunculkan sosok dalam pilpres. Sehingga, hanya para pemilik suara yang mampu mengusung calon mereka.

"20 persen PT (presidential threshold) ini tentu hanya membuat oligarki yang akan mengendalikan kepemimpinan nasional. Karena dengan demikian kalau kita lihat mudah untuk diatur," katanya.

"Bayangkan kalau kita membebaskan 20 persen itu, tentu akan lebih banyak lagi peluang bagi siapa saja untuk tampil. Bisa lima calon, tujuh calon berapa pun calon," tambahnya.

Lebih lanjut, Fadli mengungkap dua kunci untuk membangun sistem demokrasi yang baik, yaitu, getting institutions right dan getting intervention right.

Dia menerangkan, getting institutions right berarti membuat institusi yang baik. Sedangkan getting intervention right berarti membuang kebijakan yang baik.

"Karena policy kalau tidak tepat demorkasi kita hanya demokrasi prosedural abal-abal. Bahkan bisa demokrasi kriminal," pungkas Fadli Zon.
 

 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI