TBRC Rilis Survei Soal Capres Terkuat 2024, Ini Hasilnya

Laporan: Bayu Primanda
Minggu, 04 September 2022 | 13:40 WIB
Ilustrasi/pixabay
Ilustrasi/pixabay

SinPo.id -  Timur Barat Research Center (TBRC) merilis survei tentang dinamika persepsi dan pilihan masyarakat terhadap parpol dan tokoh tokoh bakal Capres 2024   pasca tiga tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Survei tersebut menyikapi dinamika politik tanah air jelang tahun pilpres 2024. Sejauh ini sejumlah parpol sudah memulai melakukan penjajakan koalisi seperti Koalisi Indonesia Bersatu (Golkar-PPP-PAN) lalu Gerindra-PKB.

Sementara parpol lain sudah berancang-ancang meraih mimpi untuk turut serta dalam kontestasi untuk meraih kekuasaan.

Direktur Eksekutive TBRC, Johanes Romeo mengatakan survei dilakukan dengan
metodologi, teknik penetapan sampel dilakukan adalah probability sampling dengan cara Multi Stage Random Sampling dengan jumlah responden 2.400 orang.

"Teknik pengumpulan data survei  dilakukan dengan wawancara melalui tatap muka dan  sambungan telepon seluler dan Whatsapp Video Call secara langsung di 34 ibu kota Provinsi di Indonesia," kata Johanes Romeo dalam keterangannya Minggu, 4 September 2022.

Dari situ ada sekitar 188,6 juta masyarakat dari total keseluruhan 269,6 juta penduduk Indonesia sudah menggunakan ponsel pintar.

"Ini artinya, sekitar 70,1 persen penduduk Indonesia menjadikan ponsel sebagai sebuah perangkat primer," ujar Johanes.

Johanes menjelaskan, untuk mendapatkan sampel yang proporsional dari responden  yang memiliki telpon tersebut terhadap karakteristik populasi nasional dilakukan pembobotan terhadap sampel terpilih.

Sampel hasil survei divalidasi untuk memastikan posisi responden yang dijadikan sampel sebagai pemilik telepon seluler digunakan aplikasi HLR Lookup dan Lacak berdasarkan Kode Area Operator

Sampel hasil survei divalidasi dengan membandingkan komposisi demografi sampel dan populasi hasil sensus BPS 2020. Demografi  tersebut meliputi, provinsi, gender, desa-kota, umur, etnis, dan  agama.

Bila ada perbedaan signifikan antara demografi sampel dan populasi, maka dilakukan pembobotan data sedemikian rupa sehingga komposisi demografi sampel menjadi proporsional  terhadap populasi.

Margin of error dalam survei ini sebesar +/- 2.01 persen dengan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen. Survei dilakukan pada 12 hingga 28 Agustus  2022.

"Dari hasil survei untuk sosok presiden yang di inginkan masyaraakat, sebanyak 90,4 persen menginginkan sosok Presiden yang memiliki kemampuan mengelola perekonomian nasional dan memberikan dampak bagi peningkatan perekonomian keluarga masyarakat," ungkapnya.

Sebanyak 70,9 persen menginginkan sosok Presiden yang tidak bisa dikontrol oleh kebijakan negara asing dan oligarki nasional serta internasional.

Kemudian, sebanyak 38,8 persen menginginkan sosok Presiden yang Tegas dan berwibawa, sedangkan 30,4 persen menginginkan sosok Presiden yang dekat dengan rakyat dan merakyat.

Dengan pertanyaan secara tertutup kepada 2.400 respoden nama Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto terus jadi yang teratas dalam simulasi capres saat dipasangkan dengan cawapres manapun.

"Jika pemilihan presiden digelar hari ini maka pasangan Airlangga Hartarto-Anies Baswedan (KIB) dipilih sebanyak 26,3 persen, Prabowo Subianto-AHY (Gerindra - Demokrat) dipilih sebanyak 23,6 persen, Andika Perkasa-Tito Karnavian (Nasdem, PKS dan PKB) dipilih sebanyak 17,3 persen, Ganjar Pranowo-Puan Maharani (PDIP) dipilih sebanyak 20,7 persen," kata Johanes.

Kemudian pada simulasi 4 Pasang Capres-Cawapres dengan komposisi pasangan sipil-militer Airlangga kembali moncer.

"Pasangan Airlangga Hartarto -Moeldoko (KIB) dipilih sebanyak 27,7 persen kemudian Prabowo Subianto-Khofifah Indar Parawangsa (Gerindra-PKB) dipilih sebanyak 22,3 persen dan Andika Perkasa-Puan Maharani jika diusung PDIP memiliki tingkat keterpilihan 20,2 persen," kata dia.

Nama Airlangga juga diklaim survei tersebut memiliki efek ekor jas atau coat tail effect terhadap perolehan suara partai Golkar.

"Hasil survei di masyarakat, jika pemilu digelar hari ini dengan diberikan pertanyaan terbuka kepada 2400 responden, partai politik  yang memiliki kursi di DPR RI yang akan dipilih maka Partai Golkar dipilih paling banyak yaitu dari 2400 responden sebanyak 15,6 persen memilih partai Golkar," ungkap Johanes.

Kemudian, diurutan kedua PDI Perjuangan dipilih sebanyak 14,3 persen, dan di urutan ketiga, Gerindra 13,7 persen, PKS 7,9 persen, Demokrat 7,1 persen, PKB 4,4 persen, Nasdem 4,3 persen, PAN 4,2  persen dan PPP 4,1 persen dan yang memilih parpol yang tidak memiliki kursi di DPR RI dan parpol baru yang baru saja mendaftar di KPU sebanyak 7,3 persen  dan yang tidak menjawab sebanyak 17,1 persen.

Menyikapi soal hasil survei TBRC, pengamat politik yang juga dosen Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran  (UNPAD), Kunto Adi Wibowo mengatakan bahwa jika survei TBRC itu sah-sah saja jika mengunggulkan Airlangga Hartarto , karena Ketua Umum Golkar itu memiliki peluang yang besar jika maju sebagai calon presiden (capres) 2024 .

"Kalau hasil survei TBRC ya sah -sah saja kalau unggulkan  Airlangga Hartarto sebagai capres terkuat di Pilpres 2024, karena dia memiliki peluang besar untuk menang," kata Kunto Adi Wibowo kepada wartawan.

Selain itu,  kata Kunto Airlangga juga telah memiliki kendaraan politik melalui partai Golkar dan KIB yang menjadikan semakin  besar peluangnya sebagai capres 2024

"Modal politik Pak Airlangga sudah ada melalui partai Golkar dan KIB, itu udah cukup untuk maju sebagai capres 2024. Airlangga tinggal menunjukkan kepada masyarakat sebagai sosok calon pengganti Jokowi di Pilpres 2024," bebernya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI