Zelensky Sangkal Terkait Pembunuhan Darya Dugina, Rusia: Klaim Itu sebagai Mata Rantai Kebohongan
SinPo.id - Rusia mengecam penyangkalan Ukraina terkait penyerangan bom mobil yang menewaskan Darya Dugina, puteri dari penulis dan filsuf terkenal Alexander Dugin yang juga sahabat Vladimir Putin.
Dalam siaran televisi, Presiden Ukraina Vlolodymyr Zelensky mengklaim bahwa Ukraina tidak ada hubungannya dengan serangan bom tersebut, dan siapa pun yang memberikan tudingan itu adalah kebohongan.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan, penyangkalan itu adalah mata rantai lain dalam kebohongan Pemerintah Ukraina.
"Zelensky muncul di depan kamera sekali lagi, mengatakan bahwa mereka tidak ada hubungannya dengan itu karena dia bukan warga negara Ukraina, juga tidak tinggal di Ukraina. Yah, itu bukan hal baru. Ini rantai kebohongan baru. Namun, Barat mengabaikan kebohongan itu. Bukan karena tidak bisa melihatnya, tetapi itu adalah contoh barat yang diikuti rezim Kiev," tegas Maria Zakharova dilansir dari Sputnik, Rabu 24 Agustus 2022.
Dugina adalah jurnalis yang secara khusus meliput perkembangan di Donbass. Wanita 29 tahun itu sangat kritis mengenai Ukraina dan mendukung operasi militer Rusia di Ukraina. Dia juga adalah puteri dari tokoh terkenal yang merupakan penasihat Presiden Vladimir Putin.
Dugina tewas dalam ledakan mobil di Wilayah Moskow pada 20 Agustus. Pelaku memasang bom pada mobil itu.
Banyak pihak menduga ia menjadi sasaran pihak tertentu. Tapi, ada juga pihak yang mengatakan, sebenarnya ledakan itu ditujukan untuk ayahnya, Dugin. Pada saat kejadian, Dugin berencana berangkat dengan puterinya ke acara sastra. Namun, ia mengubah rencananya dan pindah ke mobil lainnya.
Layanan Keamanan Federal Rusia (FSB) mengumumkan pada 22 Agustus bahwa pembunuhan Dugina telah terpecahkan. Menurut FSB, peristiwa itu didalangi oleh badan intelijen Ukraina dan dieksekusi oleh warga negara Ukraina Natalia Vovk, yang melarikan diri ke Estonia setelah menjalankan operasinya.

