Projo: Jangan-jangan Nanti Hasil Musra Memutuskan Jokowi Capres Lagi

Laporan: Sinpo
Minggu, 21 Agustus 2022 | 14:52 WIB
Bendahara Umum DPP Projo, Panel Barus. Foto:Istimewa
Bendahara Umum DPP Projo, Panel Barus. Foto:Istimewa

SinPo.id - Ketua Panitia Nasional Musyawarah Rakyat (Musra), Panel Barus memperkirakan, hasil Musra relawan bisa saja menginginkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) maju kembali menjadi calon presiden (capres) 2024.

Sebagaimana diketahui, sejumlah relawan Jokowi akan menggelar Musra pada 28 Agustus 2022 di Bandung, Jawa Barat (Jabar).

Awalnya, Bendahara Umum DPP Projo itu menyebut bahwa Musra ini rencananya bakal digelar di seluruh provinsi di Indonesia.

Setelahnya, kata dia, hasil Musra pun bakal diserahkan kepada Presiden Jokowi untuk didiskusikan dan selanjutnya dideklarasikan.

"Begini, ini kan Musra 34 lokasi. Hasil provinsi ABCD sampai 34, (diserahkan Jokowi). Hasilnya semuanya kita kasih lihat, diskusi-diskusi lah kita, habis lebaran tahun 2023 baru deklarasi," ujar Panel Barus, Sabtu, 20 Agustus 2022.

Panel-pun sempat berkelakar seandainya hasil Musra justru menginginkan mantan Gubernur DKI Jakarta itu kembali menjadi presiden.

"Jangan-jangan nanti hasilnya semua Jokowi lagi. Itu pusingnya kita kan, bisa jadi. Namanya demokrasi, tiba-tiba hasilnya pengen Jokowi lagi," ujarnya.

Panel menuturkan, Musra itu melibatkan seluruh masyarakat sebagai upaya mewujudkan demokrasi.

"Musra ini adalah satu bentuk perwujudan dari sila keempat pancasila, yaitu demokrasi karena demokrasi itu bullshit tanpa keterlibatan masyarakat," ujarnya.

Musra, sambung Panel, juga merupakan momentum bagi masyarakat untuk terlibat membahas banyak hal, termasuk soal masa depan bangsa.

"Ini adalah usaha, ini adalah satu niat baik menyiapkan satu peluang di mana publik bisa ikut terlibat mempercakapkan banyak hal tentang nasib bangsa ke depan," tukas Panel.

Lebih lanjut, sambung Panel, kegiatan itu juga tak hanya membahas soal capres dan cawapres 2024, melainkan terkait program-program ke depan.

"Tidak hanya capres tapi juga urusan agenda kebangsaan, urusan program ke depan," tandas Panel Barus.

 sinpo

Komentar: