Israel Tutup Tujuh Organisasi Palestina yang Dianggap Teroris

Laporan: Galuh Ratnatika
Jumat, 19 Agustus 2022 | 15:19 WIB
Bendera Israel dan Palestina (SinPo.id/Reuters)
Bendera Israel dan Palestina (SinPo.id/Reuters)

SinPo.id - Israel dengan sewenang-wenang menutup tujuh organisasi Palestina yang dituduh menyalurkan bantuan kepada kelompok-kelompok militan, dan memunculkan kecaman dari PBB.

"Pasukan keamanan Israel telah menggerebek sejumlah kantor non-pemerintah di Tepi Barat, dengan menyita komputer, dan sejumlah perlengkapan kantor lainnya sebelum mengsegel pintu kantor," kata salah seorang pejabat Palestina, dilansir dari Reuters, Jumat 19 Agustus 2022.

Pasalnya, Israel telah mendeklarasikan enam dari kelompok-kelompok tersebut merupakan organisasi teroris, yang dianggap sebagai kekuatan Front Populer untuk Pembebasan Palestina (PFLP).

Namun, penggerebekan dan penutupan tersebut menuai kritik dari PBB dan Pengawas Hak Asasi Manusia, karena tidak ada bukti yang menyatakan bahwa ketujuh kantor tersebut merupakan organisai teroris.

"Otoritas Israel belum memberikan bukti yang kredibel kepada PBB untuk membenarkan deklarasi ini. Jadi penutupan ini sangat sewenang-wenang," kata Kantor Hak Asasi Manusia PBB dalam pernyataan resminya.

Karena berdasarkan hasil identifikasi PBB, ketujuh organisai tersebut yakni, Dukungan Tahanan Addameer dan Asosiasi Hak Asasi Manusia, Al Haq, Pusat Penelitian dan Pengembangan Bisan, Pertahanan untuk Anak Internasional Palestina, Komite Kerja Kesehatan (HWC), Komite Persatuan Kerja Pertanian (UAWC), dan Komite Persatuan Perempuan Palestina (UPWC).

Para pejabat Palestina juga mengutuk keras penutupan ketujuh organisai tersebut. Karena menurut Perdana Menteri Mohammad Shtayyeh, penggerebekan itu tidak sah, sebab ketujuh organisasi yang ditutup adalah lembaga hukum yang bekerja di bawah hukum.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI