Mahfud MD: Sambo Pura-pura Menangis Seolah Terzolimi Agar Ada yang Bela
SinPo.id - Skenario jahat yang dirancang Irjen Pol. Ferdy Sambo dalam melakukan pembunuhan terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J mulai terkuak satu per satu.
Demikian diungkapkan Menko Polhukam Mahfud MD dalam podcast Deddy Corbuzier, ditulis Minggu, 14 Agustus 2022.
Mahfud membongkar skenario yang disusun Sambo terkait kasus penembakan Brigadir J di Duren Tiga, Jakarta Selatan. Menurut Mahfud, Sambo memanggil Anggota Kompolnas Poengky Indarti, untuk mendengarkan tangisannya, seolah tembak menembak antar polisi benar terjadi. Mahfud menilai hal itu dilakukan Sambo sebagai jebakan psikologis.
"Itu bukan main pra kondisinya, sebelum skenario itu dimunculkan. Tidak banyak orang yang tahu sudah ada jebakan psikologis kepada orang-orang tertentu untuk mendukung bahwa itu tembak menembak," terangnya.
"Kompolnas, dipanggil Pak Sambo ke kantornya. Hanya untuk nangis di depan kompolnas. 'Saya teraniaya, kalau saya sendiri ada di situ, saya tembak habis dia'. Yang dari Kompolnas Mbak Poengky," kata Mahfud menirukan perkataan Sambo.
Menurut Mahfud MD, tak cuma Poengky, sejumlah pesohor lainnya juga dipanggil Sambo untuk mendengarkan tangisan dan sudah dirancang agar mereka percaya dengan skenario yang dibuatnya. Namun, nama lainnya disensor dalam podcast tersebut.
"Berarti ini ada upaya pengkondisian psikologis agar ada orang yang membela bahwa Sambo terdzolimi. Dan beberapa orang terkenal juga dipanggil untuk nangis-nangis juga," tuturnya.
Sementara itu, terkait kasus itu sendiri, Mahfud menjelaskan secara teknis hukum sudah tidak masalah, karena Sambo sudah dijadikan tersangka.