Kondisi Dunia Tak Menentu, Sri Mulyani Sebut Indonesia Tetap Harus Waspadai Inflasi

Laporan: Tri Setyo Nugroho
Jumat, 12 Agustus 2022 | 19:44 WIB
Menkeu Sri Mulyani (SinPo.id/Instagram)
Menkeu Sri Mulyani (SinPo.id/Instagram)

SinPo.id - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, mengatakan, potensi inflasi tinggi di Indonesia harus diwaspadai. Inflasi merupakan imbas dari kondisi global yang tidak pasti akibat geopolitik hingga kenaikan harga komoditas.

"Yang perlu kita waspadai adalah inflasi terutama yang didorong harga pangan karena sudah mencapai 11,5 persen,” kata Sri Mulyani dalam keterangannya, Jumat 12 Agustus 2022.

Inflasi yang perlu diwaspadai, kata Sri Mulyani, utamanya adalah inflasi pangan atau volatile foods yang pada kuartal II-2022 telah mencapai 11,5 persen. Selain itu, Indonesia harus mewaspadai inflasi yang berkaitan dengan administered price atau harga yang diatur pemerintah dengan realisasi kuartal II mencapai 6,5 persen.

“Tidak semuanya bisa ditahan, meski harga BBM Pertalite dan solar, LPG serta listrik masih ditahan,” jelasnya.

Diakui Sri Mulyani, tarif dasar listrik dan harga energi seperti avtur tetap mempengaruhi inflasi. Kenaikan harga energi seperti avtur menyebabkan sektor transportasi udara menaikkan harga tiket.

"Kenaikan tiket pesawat ini juga berpengaruh pada inflasi," jelasnya.

Pemerintah sendiri telah menaikkan anggaran subsidi energi dari Rp443 triliun menjadi Rp502 triliun sebagai konsekuensi agar tidak menaikkan harga BBM, LPG dan tarif listrik di tengah harga energi dunia yang melonjak.

“Beberapa barang diatur tarifnya oleh pemerintah namun tidak semuanya bisa kita tahan,” tandasnya.sinpo

Komentar: