Mahfud MD: Narasi di Awal Kematian Brigadir J Ternyata Dibuat-buat

Laporan: Tri Bowo Santoso
Selasa, 09 Agustus 2022 | 00:29 WIB
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Mahfud MD
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Mahfud MD

SinPo.id - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Mahfud MD, menilai, semua narasi di awal tentang penyebab kematian Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J hanya cerita yang dibuat-buat atau diskenariokan. 

Awalnya, Polri menyebut Brigadir J tewas akibat baku tembak dengan Bharada E di rumah Irjen Ferdy Sambo. 

"Nah itulah, karena berkat Anda semua, berkat NGO, berkat kesungguhan Polri, berkat arahan Presiden yang tegas, jadi yang dulu semua diskenariokan sudah terbalik. Dulu kan katanya tembak menembak sekarang enggak ada tembak menembak, yang ada sekarang pembunuhan," kata Mahfud di Kompleks Istana, Jakarta, Senin, 8 Agustus 2022.

Menurut Mahfud, misteri tewasnya Brigadir J sudah semakin terlihat jelas setelah banyak personel kepolisian yang diperiksa hingga dimutasi demi kelancaran pemeriksaan.

Langkah Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo, kata Mahfud, sudah terukur dalam menangani kasus ini. Mahfud mengatakan Presiden Joko Widodo juga ingin kasus ini diselesaikan secepatnya.

"Sesudah dilacak lagi siapa aja yang terlibat mulai menyentuh banyak orang, kan sudah mulai terbuka dan Kapolri kan sudah jelas ya langkah langkahnya sudah terukur dan bisa dipertanggungjawabkan menurut saya untuk kebaikan Polri ke depan," kata dia.

Mahfud menyebut kasus kematian Brigadir J bisa saja berujung tak diketahui siapa pelakunya atau sering disebut dark number. Menurut dia, itu bisa terjadi jika kepolisian tak mengusut ulang.

Kini, imbuh Mahfud, fakta-fakta yang sebenarnya mulai terungkap. Tersangka pun sudah ada dua dan Polri belum berhenti melakukan pemeriksaan.

"Ini dulu kalau tidak ada perubahan mungkin bisa terjadi dark number, perkara enggak ada pelakunya, kan banyak dalam teori hukum, kalau ini sudah ada kok pelakunya ada, korbannya jelas, kalau you baca buku peradilan sesat itu kan banyak sekali dark number yang latar belakang seperti ini, tapi ini kan enggak," tandas Mahfud.

Sebagaimana diketahui, awalnya Polri menyebut Brigadir J tewas akibat baku tembak dengan Bharada E di rumah dinas Irjen Pol. Ferdy Sambo.

Polri menyebut baku tembak terjadi usai Brigadir J melakukan pelecehan seksual terhadap istri Ferdy Sambo. Menurut Polri kala itu, Bharada E beradu tembak untuk mempertahankan diri dari serangan Brigadir J yang lebih dulu menembak.

Namun, keluarga Brigadir J merasa janggal. Pasalnya, ada luka sayatan dan jari tangan Brigadir J yang patah. Pihak keluarga lantas meminta agar diautopsi ulang.

Keluarga Brigadir J juga melaporkan dugaan pembunuhan berencana ke Bareskrim Polri. Setelah itu, babak baru proses hukum dimulai.

Polri melakukan autopsi ulang. Tim khusus pun dibentuk. Sebanyak 25 personel sudah diperiksa terkait ketidakprofesionalan dalam menangani kematian Brigadir J di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo. Sebanyak 15 di antaranya telah dimutasi.
 

 sinpo

Komentar: