Warganet Desak Kapolri Periksa Ketua Harian Kompolnas Benny Mamoto

Laporan: Sinpo
Senin, 08 Agustus 2022 | 21:16 WIB
Ketua Harian Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Irjen (Purn) Benny Mamoto. Foto: Tangkapan layar
Ketua Harian Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Irjen (Purn) Benny Mamoto. Foto: Tangkapan layar

SinPo.id - Tewasnya Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J mulai menyeret berbagai pihak. Selain internal korps bhayangkara, pihak eksternal juga turut tersangkut kasus ini.

Dari pihak eksternal, Ketua Harian Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Irjen (Purn) Benny Mamoto ditengarai juga merintangi proses penyidikan tewasnya Brigadir J di rumah dinas mantan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo di Komplek Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Tuduhan itu muncul usai beredarnya video wawancara Irjen (Purn) Benny Mamoto viral di media sosial. Saat itu Benny mengaku telah mendatangi langsung tempat kejadian perkara (TKP) dan menyatakan tidak ada kejanggalan sama sekali dalam kasus tewasnya Brigadir J.

“Saya turun langsung, melihat langsung bukti-bukti yang ada termasuk foto-foto yang ada,” kata Benny dalam video wawacara dengan Kompas TV pada 13 Juli 2022, Senin, 8 Agustus 2022.

Dalam tayangan itu, Benny menceritakan kronologi sebagaimana keterangan yang juga diberikan oleh Humas Polri bahwa peristiwa ini bermula Brigadir J melakukan pelecehan seksual terhadap istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, sehingga terjadilah baku tembak antara Bhadara E dengan Brigadir J.

Pernyataan Benny membuat warganet menudingnya menjadi bagian dari pihak yang merintangi penyidikan, bahkan diduga ikut merusak barang bukti yang ada di TKP Komplek Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan.

“Dalam video ini jelas Kompolnas dan Benny Mamoto terlibat dalam perusakan barang bukti dan operasi senyap Ferdy Sambo. Brutal sekali dan memalukan, Kompolnas harus diborgol nih. Jelas dia menuduh pelecehan seksual yang tidak ada. Parah,” kata akun @Ibnxine yang mengunggah video wawancara Benny Mamoto.

Selain itu, salah satu pengguna twitter bernama Haji Umar Hasibuan meminta agar Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo turut memeriksa pensiunan jenderal bintang dua Polri ini.

“Ayo pak @ListyoSigitP tolong periksa bapak ini karena sudah duluan memberikan keterangan sebelum ada keterangan resmi dari Mabes Polri,” kata Umar dengan akun twitter @UmarHasibuan77.

 sinpo

Komentar: