PBB: Aksi Militer Dekat Pembangkit Nuklir di Zaphorizhzhia Ukraina Harus Dihentikan
SinPo.id - Badan pengawas nuklir PBB memerintahkan agar aksi militer di dekat pembangkit nuklir Zaporizhzhia Ukraina dihentikan setelah mengalami kerusakan akibat terkena tembakan.
Direktur jenderal Badan Energi Atom Internasional, Rafael Mariano Grossi, mengungkapkan keprihatinannya, dan meminta izin kepada pihak berwenang agar para ahli dari International Atomic Energy Agency (IAEA) dapat memeriksa kerusakan.
"Saya sangat prihatin, karena hal ini dapat menciptakan risiko bencana nuklir yang sangat nyata, yang mengancam kesehatan masyarakat, serta lingkungan di Ukraina dan sekitarnya," kata Grossi, seperti dilansir dari The Guardian, Minggu 7 Agustus 2022.
Pihaknya juga mengatakan bahwa berdasarkan laporan dari perusahaan Energoatom Ukraina, serangan dari Rusia tersebut telah merusak kabel listrik dan memaksa salah satu reaktor berhenti bekerja.
"Masih ada risiko kebocoran hidrogen dan zat radioaktif, dan risiko kebakaran juga tinggi, menyebabkan risiko serius terhadap keamanan pengoperasian pabrik," ungkapnya.
Menurutnya, tindakan militer yang membahayakan keselamatan dan keamanan pembangkit listrik tenaga nuklir sama sekali tidak dapat diterima dan harus dihindari dengan segala cara.
"Setiap senjata militer yang diarahkan ke fasilitas pembangkit listrik tenaga nuklir, akan sama dengan bermain api, karena memiliki konsekuensi yang berpotensi menjadi bencana," jelas Grossi.
Sementara itu, kepala urusan luar negeri Uni Eropa, Josep Borrell, memberikan kritikan keras pada Rusia dan mengutuk kegiatan militer di sekita pabrik.
“Ini adalah pelanggaran serius dan tidak bertanggung jawab terhadap aturan keselamatan nuklir dan contoh lain dari pengabaian Rusia terhadap norma-norma internasional," pungkasnya.