Kuasa Hukum JNE: Beras 3,4 Ton yang Terkubur di Depok Bukan Bansos dari Presiden

Laporan: Glen
Rabu, 03 Agustus 2022 | 16:35 WIB
Kuasa Hukum JNE Express, Anthony Joni. Foto: TV One
Kuasa Hukum JNE Express, Anthony Joni. Foto: TV One

SinPo.id - Kuasa Hukum JNE Express, Anthony Joni, mengklaim beras 3,4 ton yang ditemukan di kawasan Sukmajaya, Depok, Jawa Barat, bukan beras bantuan sosial (bansos) dari presiden.

"Beras yang hari ini saudara lihat dikubur, itu bukan beras bansos, itu adalah beras milik JNE," kata dia, saat mengecek lokasi penimbunan bansos presiden bersama Timsus Polda Metro Jaya, Rabu, 3 Agutus 2022.

Dia menjelaskan alasan mengapa beras itu ditimbun. Menurut dia, beras itu sudah rusak sehingga tidak layak untuk dikonsumsi.

Pada awalnya, kata dia, beras itu diambil dari gudang Bulog. Semula memang ditujukan untuk bantuan sosial pandemi Covid-19, namun di jalan beras itu mengalami kerusakan

"Setelah beras dari gudang Bulog diambil, dalam perjalanan ada yang kena hujan. Sehingga itu biasa lah basah, ada berjamur, itu sudah tidak layak konsumsi. Ketika rusak, tentu kita pindahkan ke gudang, kita ganti lagi," ujarnya.

Dia menegaskan tidak mungkin menyalurkan beras rusak kepada penerima bantuan.

"Tidak mungkin beras rusak kita salurkan kepada masyarakat. Tidak mungkin beras rusak kita kasih kepada penerima manfaat," tuturnya.

Akhirnya, JNE bertanggungjawab untuk mengganti beras tersebut. Dia memastikan tidak ada yang mengalami kerugian dari hal tersebut.

"Transporter kami bertanggung jawab, kita ganti semua beras yang rusak. Ada nggak penerima manfaat yang komplain? Sampai hari ini tidak ada. Kita sudah ganti semua. Jadi tidak ada kerugian sedikitpun," tambahnya.

Sebelumnya, Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditrlkrimsus) Polda Metro Jaya, Kombes Pol Auliansyah Lubis, mengumumkan hasil temuan di lokasi penguburan lokasi bantuan sosial dari Presiden pada Rabu 3 Agustus 2022.

Lokasi penguburan bantuan sosial dari presiden itu berada di kawasan Sukmajaya, Depok, Jawa Barat.

"Kami sudah di lokasi yang kami lihat memang ada beras yang ditimbun. Hasil sementara yang kami dapat dari keterangan JNE, itu 3,4 ton," kata dia, kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Rabu 3 Agustus 2022.

Namun, dia mengaku, belum dapat memastikan asal muasal beras itu apakah ditimbun atau mengalami kerusakan karena masih dalam tahap penyelidikan.
 

 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI