Pelaku Pariwisata Labuan Bajo Mogok Kerja Akibat Tiket Pulau Komodo Rp3,7 Juta

Laporan: Tri Bowo Santoso
Senin, 01 Agustus 2022 | 23:12 WIB
Pelaku pariwisata di Labuan Bajo melakukan aksi mogok buntut dari kenaikan tarif masuk Pulau Komodo. Foto: Istimewa
Pelaku pariwisata di Labuan Bajo melakukan aksi mogok buntut dari kenaikan tarif masuk Pulau Komodo. Foto: Istimewa

SinPo.id - Pelaku pariwisata di Labuan Bajo melakukan aksi mogok terkait dengan pemberlakukan tiket masuk Pulau Komodo Rp3,75 juta pada hari ini, Senin 1 Agustus 2022.

"Kami boikot layanan per tgl 1-31 Agustus," ujar Pekerja Pariwisata Labuan Bajo Ignasius Nggarang, Senin, 1 Agustus 2022.

Tiket wisata Pulau Komodo yang terlalu mahal, menurut Ignasius, akan berdampak pada menurunnya jumlah wisatawan. Padahal, kondisi wisata di Labuan Bajo sedang meningkat setelah sempat anjlok akibat pandemi Covid-19.

"Tamu-tamu banyak yang membatalkan liburannya ke Labuan Bajo. Destinasi Labuan Bajo juga dicoret bucket list tamu. Mereka banyak memilih ke negara lain. Pesawat sepi, hotel, kapal, sepi semuanya," keluh Ignasius.

Hal senada juga disampaikan Ketua DPP Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo) Pauline Suharno. Menurutnya, kenaikan tarif masuk Pulau Komodo sebesar Rp3,75 juta terlalu besar. Hal ini bisa berdampak pada jumlah pengunjung wisata.

"Sama sekali tidak reasonable. Tarif Rp3.750.000 berlaku setahun, turis mana yang dalam setahun bolak balik berkunjung ke Pulau Komodo?" tukas Pauline.

Menurutnya, jika pemerintah ingin Kawasan Pulau Komodo dilakukan konservasi, maka sebaiknya ditutup saja sebagian destinasi wisatanya ketimbang harus menaikan tarif wisata menjadi Rp3,75 juta.

"Kalau memang mau konservasi tutup saja dulu Pulau Komodo saja, tanpa pulau-pulai lainnya. Dengan pertimbangan di Pulau Rinca pun sudah ada Komodo yang bisa dilihat," pungkas Pauline.

 sinpo

Komentar: