Pertemuan Jalur Keuangan G20 Gagal Temukan Solusi Krisis Ukraina-Rusia
SinPo.id - Oxfam International menuding pertemuan jalur keuangan kelompok negara-negara G20 pada bulan Juli telah gagal menemukan titik temu dalam perang Ukraina-Rusia. Hal itu menjadi alas an Lembaga itu mendorong agar G20 menyadari bahwa ketidakmampuan dan keengganan negara anggotanya untuk mengatasi masalah itu.
“Krisis perang itu tidak hanya akan menimbulkan kerugian yang lebih besar bagi kehidupan manusia tetapi juga konsekuensi ekonomi yang parah dan kemunduran dalam mengakhiri kemiskinan,” kata Nadia Daar dari Oxfam International, dalam pernyataan resmi diterima SinPo.id, Kamis 28 Juli 2022.
Nadia mengatakan agenda G20 untuk mencapai SDGs membutuhkan sistem global inklusif yang mendorong pertumbuhan ekonomi dan pasar kerja, lembaga keuangan seperti bank, hedge fund. Namun para pelaku bisnis justru mencuri kesempatan untuk meraup keuntungan dari deregulasi pasar pangan global yang berdampak negatif pada masyarakat berpenghasilan rendah.
Sedangkan kebijakan ekonomi dan sosial di masa krisis multidimensi ini harus dipusatkan pada masyarakat, dengan bantuan sosial holistik, perawatan kesehatan universal, dan layanan dasar yang tersedia lintas batas untuk menjangkau mereka yang paling rentan.
“Saat ini kita menyaksikan penderitaan besar yang dialami orang-orang dari hari ke hari karena pandemi yang berkepanjangan, krisis ekonomi dan kemanusiaan global,” kata Nadia menambahkan.
Oxfam yang masuk dalam kolisi kelompok sipil atau C20 mengapresiasi upaya G20 dalam membentuk Dana Perantara Keuangan (FIF) yang diusulkan untuk Kesiapsiagaan, Pencegahan, dan Respons (PPR) Pandemi.
Langkah itu disebut sebagai cara untuk menanggulangi krisis, penting bagi G20 untuk memastikan adanya transparansi, inklusivitas, dan aksesibilitas negara-negara berkembang dan Organisasi Masyarakat Sipil (CSO) terhadap dana tersebut.
“Dan yang lebih penting, untuk memastikan bahwa ini bukanlah sekedar skema utang baru.” ujar Nadia menjelaskan.

