Eksekusi Aktivis oleh Junta Myanmar, DPR Minta Asean Turun Tangan

Laporan: Tri Setyo Nugroho
Selasa, 26 Juli 2022 | 15:42 WIB
Ketua BKSAP DPR RI, Fadli Zon (SinPo.id/Tri Setyo)
Ketua BKSAP DPR RI, Fadli Zon (SinPo.id/Tri Setyo)

SinPo.id - Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Fadli Zon mengecam tindakan junta Myanmar, yang mengeksekusi mati empat aktivis dan pegiat Hak Asasi Manusia.

"Saya kaget dan marah, tentang eksekusi junta terhadap pahlawan HAM dan demokrasi Myanmar," kata Fadli seperti dikutip dari akun Twitter pribadinya, Selasa, 26 Juli 2022.

Dia juga berharap agar lembaga dunia mengutuk aksi tersebut. Menurutnya, dunia harus melihat ketidakadilan yang terjadi di Myanmar

"Semua komunitas global termasuk Asean harus mengutuk tindakan melanggar hukum tersebut, dan mengambil tindakan segera dan tepat, untuk memaksa Junta mematuhi hukum humaniter internasional," kata politisi Gerindra ini.

Sebelumnya diberitakan, Junta Myanmar mengeksekusi empat tahanan, termasuk mantan anggota parlemen dari partai Aung San Suu Kyi, dan seorang aktivis demokrasi.

"Empat tahanan telah dieksekusi mati, dan ini adalah hukuman mati pertama di Myanmar dalam beberapa dekade," kata sebuah media pemerintah Myanmar, seperti dilansir dari The Guardian, Senin 25 Juli 2022.

Keempat tahanan dieksekusi setelah dituduh melakukan aksi teror. Seperti mantan anggota parlemen, Phyo Zeya Thaw, yang dijatuhi hukuman mati karena pelanggaran di bawah undang-undang anti-terorisme.

Selain itu, seorang aktivis demokrasi terkemuka, Kyaw Min Yu, atau lebih dikenal sebagai Jimmy, juga menerima hukuman yang sama dari pengadilan militer.

"Sementara dua pria lainnya, dijatuhi hukuman mati karena dituduh telah membunuh seorang wanita yang mereka duga adalah informan junta di Yangon," ungkap media pemerintah tersebut.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI