Akademisi: Logika Ekonomi Yang Lebih Kapitalistik Sedang Berjalan Di CFW
SinPo.id - Pengamat politik dan sosial, Ubedillah Badrun menanggapi adanya upaya pendaftaran hak cipta Citayam Fashion Week (CFW) ke Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM (DJKI Kemenkumham).
Dosen Universitas Negeri Jakarta (UNJ) ini melihat fenomena ini layaknya 'orang kaya' yang berebut hak cipta suatu ekspresi dekonstruksi kebudayaan yang tumbuh secara organik di ruang publik. Hal ini bisa dipahami sebagai fenomena bekerjanya nalar borjuasi.
"Logika ekonomi yang lebih kapitalistik sedang berjalan di CFW. Artinya ada semacam proses kapitalisasi," ujar Ubedillan Badrun kepada wartawan, Selasa, 26 Juli 2022.
Adapun dua pihak dari kalangan atas yang mendaftarkan CFW ke DJKI Kemenkumham itu yakni, Baim Wong melalui PT Tiger Wong Entertainment dan Indigo Aditya Nugroho.
Salah satu pihak yang mendaftarkan, Baim Wong menuturkan bahwa ia sempat menanyakan kepada para pihak yang ada di CFW, khususnya terkait siapa pemegang merk di kegiatan dadakan tersebut.
Upaya ini dinilI sebagai pergeseran dari aktivitas kebudayaan semata menjadi ladang bisnis.
"Jika itu langkah yang telah didialogkan secara terbuka dengan anak anak muda CFW mungkin itu bisa dipahami sebagai pergeseran dari aktivitas kebudayaan mengarah menjadi ruang bisnis," ungkap Ubed.
Kawasan Sudirman, kata Ubed, sebelumnya diklaim sebagai ruang publik para pekerja elite perkantoran Jakarta. Namun secara organik terjadi pergeseran menjadi ruang CFW dari anak-anak muda suburban yang relatif berasal dari masyarakat kelas bawah.
"Kini dikapitalisasi sebagai produk dalam kaca mata sosio ekonomi," tegas dia.
"Pada titik ini Citayam Fashion Week mulai kehilangan otentisitasnya, dari subkultur organik menjadi bagian dari kapitalisme kosmopolitan yang menguntungkan semua pihak khususnya kelas menengah atas," pungkasnya.