Polisi Masih Dalami Dugaan Ancaman Pembunuhan Terhadap Brigadir J Sejak Juni 2022

Laporan: Tim Redaksi
Minggu, 24 Juli 2022 | 22:50 WIB
Pemakaman Brigadir J. Foto: Istimewa
Pemakaman Brigadir J. Foto: Istimewa

SinPo.id - Kuasa hukum keluarga Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J mengungkap bahwa korban pernah mendapatkan ancaman pembunuhan sejak Juni 2022.

Bahkan, hingga sehari sebelum ditemukan tewas, tepatnya pada Kamis, 7 Juli 2022, Brigadir J kembali mendapat ancaman pembunuhan saat ia berada di Magelang, Jawa Tengah.

Mabes Polri belum bisa memastikan adanya ancaman pembunuhan yang diterima Brigadir J, sebagaimana yang diinformasikan kuasa hukum keluarga Brigadir J. 

Saat ini, tim khusus bentukan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo masih mendalami soal pernyataan tersebut. 

"Semua informasi yang ada sedang didalami oleh tim penyidikan Bareskrim, kalau sudah selesai akan disampaikan," ujar Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo, Minggu, 24 Juli 2022.

Dedi Prasetyo menyebut rekaman elektronik yang dimiliki oleh kuasa hukum akan didalami oleh tim Laboratorium Forensik.

"Ya itu bagian yang saat ini sedang didalami oleh tim Labfor," tuturnya.

Sebelumnya, kuasa hukum keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak mengungkapkan bahwa Brigadir J pernah mendapat ancaman pembunuhan sejak Juni 2022 lalu.

Namun, Kamaruddin Simanjuntak tak mengungkap pihak yang mengancam Brigadir J.

Bahkan, sambung Kamaruddin, akibat ancaman itu, Brigadir J terganggu psikologisnya hingga menangis.

Ancaman terakhir diterima Brigadir J saat berada di Magelang.

Saat itu Brigadir J sedang mengawal atasannya, Kamis 7 Juli 2022.

"Di situ diancam, apabila naik ke atas, akan dihabisi atau dibunuh," ujar Kamaruddin Simanjuntak, menjelaskan ancaman yang diterima Brigadir J, Sabtu, 23 Juli 2022.

Kamaruddin menjelaskan, ancaman itu ada dalam rekaman bukti elektronik.

Tapi soal makna naik ke atas yang dimaksud, dia belum mengetahuinya.

Kemudian tentang siapa yang memberikan ancaman, juga belum disebutkannya.

"Makna naik ke atas inilah yang jadi tugas penyidik, karena temuan itu, sudah kami serahkan ke penyidik utama, supaya digali, melibatkan tim siber dan yang ahli di bidang itu," ungkapnya.

Dia menyebut perlu diusut sebenarnya ada apa di Magelang, sehingga saat di sana Brigadir Jsangat ketakutan.

"Ini dikaitkan lagi pada bulan Juni, dia sampai menangis saking takutnya, mengadu kepada orang yang dia percaya," tukas Kamaruddin.

Soal orang yang dipercaya ini, kata dia, masih dirahasiakan orangnya, dan bukan anggota keluarga.
 

 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI