Rudal Rusia Hantam Odessa, PBB Geram
SinPo.id - PBB mengecam serangan rudal Rusia yang menghantam pelabuhan Odesa di Selatan Ukraina, karena dianggap melanggar kesepakatan.
"Kami dengan tegas mengutuk serangan itu, karena implementasi penuh dari kesepakatan itu sangat penting," kata Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, seperti dilansir dari Reuters, Minggu 24 Juli 2022.
Pasalnya, Rusia telah menandatangani kesepakatan untuk membuka blokir ekspor biji-bijian dari pelabuhan Laut Hitam, termasuk Odesa, guna mengurangi kekurangan pangan global yang disebabkan oleh perang.
"Ini telah memperburuk kemacetan rantai pasokan global, yang telah memicu inflasi harga makanan dan energi, karena Rusia dan Ukraina merupakan pemasok utama gandum secara global," imbuh Antony.
Sebelumnya PBB sangat berharap bahwa Kesepakatan itu akan memulihkan pengiriman puluhan juta ton biji-bijian dari tiga pelabuhan yang dibuka kembali untuk menangani krisis pangan global.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken juga mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa kredibiltas Rusia dalam berkomitmen sangat diragukan.
"Rusia memikul tanggung jawab atas krisis pangan global dan harus menghentikan agresinya," kata Antony.
Namun demikian, Rusia telah membantah bertanggung jawab atas krisis pangan. Karena Rusia mengatakan tidak ada hubungannya sama sekali dengan serangan tersebut.

