JoMan Bakal Bawa Data Kasus Dugaan Korupsi Pupuk Nonsubsidi ke Kejagung

Laporan: Tri Bowo Santoso
Senin, 18 Juli 2022 | 11:56 WIB
Ketua JoMan, Immanuel Ebenezer. Foto: Istimewa
Ketua JoMan, Immanuel Ebenezer. Foto: Istimewa

SinPo.id - Kelompok relawan Jokowi Mania (JoMan) mengendus adanya dugaan korupsi pada proyek pupuk nonsubsidi berbasis ritel yang diperuntukkan bagi petani. Praktik rasuah itu ditengarai melibatkan perusahaan besar. 

Ketua JoMan, Immanuel Ebenezer, menduga, Wilmar Grup telah menjadi penadah pupuk nonsubsidi ritel yang diperuntukan bagi petani. Hal ini disinyalir dengan adanya kongsi-kongsi Wilmar Grup dengan distributor-distributor fiktif.

“Seharusnya pupuk nonsubsidi itu untuk petani. Tapi temuan di lapangan malah dibeli industri sebesar Wilmar,” tegas pria yang karib disapa Noel itu dalam keterangannya di Jakarta, Senin 18 Juli 2022.

Noel mengungkapkan, terdapat sekitar puluhan perusahaan komanditer yang diduga telah menjadi pengepul pupuk.

Ironisnya, kata Noel, ada keterlibatan anak perusahaan pupuk Indonesia dalam kongsi-kongsi pupuk bersubsidi tersebut. Sehingga, ada selisih harga korporasi dengan harga ritel yang tinggi.

“Praktik ini jelas berdampak berat buat petani (penerima) pupuk nonsubsidi. Pupuk yang diperuntukan agar sampai ke petani jadi salah sasaran dan mereka kesusahan memperolehnya sudah digasak oleh industri,” beber aktivis ‘98 ini.

Atas dasar itu, Noel menegaskan, pihaknya akan membawa data yang mereka miliki tersebut ke aparat penegak hukum, dalam hal ini Kejaksaan Agung (Kejagung). Di antaranya bukti-bukti transaksi sebagai data pendukung.

“Salah satu data yang dibawa adalah praktik jahat ini sudah diinisiasi sejak harga pupuk urea domestik melambung tinggi. Dari big boss-nya, pihak swastanya, sampai BUMN-nya kita akan minta diperiksa,” pungkas Noel. 

 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI