Senayan Minta Pemerintah Turunkan Angka Stunting di Papua

Laporan: Sigit Nuryadin
Minggu, 17 Juli 2022 | 19:32 WIB
Ilustrasi stunting (Pixabay)
Ilustrasi stunting (Pixabay)

SinPo.id -  Angka stunting pada anak di Indonesia sangat tinggi yaitu mencapai sekitar 30 persen, sedangkan Papua memiliki angka yang melebihi  persentase tingkat nasional sekitar 50 persen. Artinya 1 dari 2 anak yang lahir di Papua mengalami stunting.

Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo mengingatkan, jika isu stunting harus segera dituntaskan. Untuk itu, Rahmad mendorong pemerintah dan semua stakeholder untuk menurunkan angka stunting khususnya di Papua.

"Hal ini sejalan dengan yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo untuk mengurangi angka stunting di Indonesia. Saya kira kita harus dorong dan desak semua pihak agar angka stunting yang sangat tinggi di Papua ini dapat menurun dan berkurang," ungkap Rahmad, seperti dilansir dpr.go.id, Sabtu 16 Juli 2022.

Politisi PDIP ini menjelaskan bahwa dampak stunting akan mempengaruhi kemajuan bangsa jika tidak segera di tangani secara serius, karena masa depan bangsa ini berada dipundak anak-anak sebagai cikal bakal penerus bangsa.

"Anak-anak yang mengalami stunting memiliki imun yang tidak baik, sehingga tentu saat dewasa akan lebih mudah sakit. Kemudian pada proses belajar, sedikit banyak pasti akan mengalami gangguan karena stunting juga mempengaruhi kecerdasan anak. Hal itu akan berdampak terhadap masa depan bangsa, karena anak-anak ini merupakan penerus pembangunan bagi bangsa, termasuk di Papua,” ucap Rahmad.

Rahmad mengimbau pemerintah daerah melakukan pemeriksaan dasar, seperti memeriksa kesehatan ibu dan anak, konseling gizi terpadu, penyediaan sanitasi, dan edukasi terpadu.

Untuk itu dia berharap adanya konvergensi kebijakan pemerintah pusat dan daerah sehingga dapat dengan cepat penurunan stunting di Papua, jelasnya.

"DPR terlebih Komisi IX memiliki komitmen yang kuat agar angka stunting di Papua dapat menurun, demi masa depan Papua dan demi masa depan Indonesia," pungkas Rahmad.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI