Boris Johnson Mundur, Rusia: Akhir yang Memalukan

Laporan: Tri Bowo Santoso
Jumat, 08 Juli 2022 | 01:21 WIB
PM Inggris, Boris Jhonson. Foto: Net
PM Inggris, Boris Jhonson. Foto: Net

SinPo.id - Rusia merespon kabar pengunduran diri Boris Jhonson dari jabatanya sebagai Perdana Menteri Inggris. Kremlin menyatakan pria 58 tahun itu memang tidak pernah menyukai Moscow. Begitu pula negara beruang merah itu juga mengaku tidak menyukainya.

“Johnson tidak suka kita, kami pun tidak suka dia,” papar juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov dalam konferensi pers di Moskow pada Kamis (7/7).
 
Menurut Peskov, kabar Johnson akan mundur tak menjadi perhatian Rusia.

Sementara itu, Maria Zakharova, juru bicara utama di Kementerian Luar Negeri Rusia, mengatakan, kejatuhan Johnson adalah gejala kemunduran Barat. Menurutnya, Barat semakin terbelah oleh krisis politik, ideologis, dan ekonomi.

“Moral dari cerita ini adalah: jangan berusaha untuk menghancurkan Rusia,” kata Zakharova dilansir dari Reuters.

“Rusia tidak dapat dihancurkan. Anda dapat mematahkan gigi Anda di atasnya, dan kemudian tersedak.”

Taipan Rusia Oleg Deripaska bahkan lebih kejam lagi pernyataannya. Ia mengatakan di Telegram bahwa itu adalah “akhir yang memalukan” untuk Johnson yang ia sebut sebagai “badut bodoh”.

Sebelum Rusia menginvasi Ukraina, Johnson telah berulang kali mengkritik Putin menyebutnya sebagai kepala Kremlin yang kejam dan mungkin tidak rasional yang membahayakan dunia dengan ambisinya yang gila.

Setelah invasi, Johnson menjadikan Inggris sebagai salah satu pendukung Ukraina terbesar di Barat, mengirimkan senjata, menjatuhkan beberapa sanksi paling berat dalam sejarah modern terhadap Rusia.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI