ACT Angka Suara Soal Dugaan Terlibat Terorisme
SinPo.id - Presiden Aksi Cepat Tanggap (ACT), Ibnu Khajar angkat suara terkait adanya tudingan yang menyebutkan lembaga kemanusiaan itu terindikasi terlibat dengan terorisme. Apalagi, disebut-sebut adanya karyawan ACT memberikan dana pada jaringan Al Qaeda.
"Tentang catatan terindikasi orang-orang Al Qaeda, kami juga sedang lihat, kami tak bisa jawab sekarang, kami perlu waktu siapa kira-kira yang dimaksudkan, kami belum paham, kami akan renungkan," kata Ibnu Khajar pada wartawan, Rabu (6/7).
ACT, kata Ibnu, belum mengetahui siapa orang dimaksud dalam isu yang menuding kalau pihak ACT memberikan dana pada jaringan terorisme Al Qaeda. Maka itu, pihaknya belum bisa berbicara banyak tentang persoalan tersebur.
Terkait dengan adanya isu ACT yang dilabeli sebagai organisasi berbahaya oleh Pemerintah India sejak tahun 2020 silam lalu, lantaran disebut terafiliasi organisasi Islam radikal, Ibnu menjelaskan, ACT memang pernah ke India. Kunjungan itu dua pekan pasca terjadinya damai usai kerusuhan di India. ACT lantas memberikan bantuan pada masyarakat yang membutuhkan.
"Tahun 2020 ada program yang ke India, kami sampaikan ACT hadir ke sana dua pekan setelah damai. Mitra kami di lapangan juga para agensi ulama yang legal di India, jadi insyaAllah kami yakin betul fitrah kami bukan teroris ataupun terindikasi pada jaringan teroris," tandas Ibnu Khajar.

