Wacana Ekspor CPO, Komisi VII: Jangan Sampai Salah Langkah
SinPo.id - DPR RI meminta pemerintah berhati-hati menerapkan kebijakan ekspor CPO dan turunannya. Jangan sampai pemerintah salah langkah, sehingga niat baik ekspor tersebut malah menimbulkan kelangkaan CPO.
Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto mengingatkan agar pemerintah jangan sampai salah fokus terkait wacana tersebut. Menurutnya yang lebih saat ini ialah pemerintah fokus untuk memenuhi kebutuhan CPO dan minyak goreng domestik.
“Jangan sampai muncul kembali kasus kelangkaan bahan baku migor seperti sebelum-sebelumnya,” kata Mulyanto, Selasa (5/7).
Politisi PKS ini juga mengingatkan pemerintah untuk tidak tergesa melakukan ekspor CPO. Sementara saat ini harga minyak goreng di Indonesia masih tergolong tinggi.
“Nanti kita akan mengalami kelangkaan bahan baku migor lagi. Padahal harga migor hari ini masih jauh di atas HET,” katanya.
Untuk mengangkat harga TBS (tandan buah segar) di tingkat petani sawit rakyat, lanjut Mulyanto, pemerintah harus benar-benar memperhatikan mekanisme pembeliannya. Sehingga petani sawit dapat diuntungkan.
“Jangan sampai seperti sekarang, posisi tawar mereka sangat lemah. Model kemitraan petani-industri, nampak lebih baik dan menguntungkan petani sawit,” ucapnya.
Lebih jauh Mulyanto juga mendesak pemerintah menata pabrik kelapa sawit (PKS) agar lebih baik lagi. Karena selama ini PKS yang kerap membeli TBS dari petani sawit rakyat.
“Sekarang mereka sudah banyak yang menolak TBS dari petani, bahkan tidak sedikit dari mereka yang tutup. Ini faktor utama yang menyebabkan harga TBS petani rakyat anjlok ke titik nadir,” terangnya.
Seperti diketahui, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, untuk mempercepat pelaksanaan ekspor CPO ke beberapa negara.

