Menko PMK Minta Kampus Berperan Aktif Tangani Wabah PMK

Laporan: Khaerul Anam
Minggu, 03 Juli 2022 | 14:13 WIB
Menko PMK Muhadjir Effendy (Ist)
Menko PMK Muhadjir Effendy (Ist)

SinPo.id - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy meminta peran aktif kampus dalam menanggulangi wabah Penyakit Kuku dan Mulut (PMK) di daerah-daerah yang terjangkit. Apalagi jika kampus tersebut memiliki fakultas kedokteran hewan dan peternakan.

Menurutnya berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk menangani kasus PMK. Namun karena momennya menjelang Idul Adha 1443 H dan wabah PMK masih merajelala, sehingga banyak masyarakat yang dirugikan.

"Saya imbau terutama untuk perguruan tinggi yang punya fakultas kedokteran hewan dan peternakan untuk segera mengerahkan dosen mahasiswanya untuk membantu masyarakat yang sedang tertimpa musibah PMK ini," ujar Muhadjir dalam keterangan tertulisnya, Minggu (3/7).

Muhadjir mengungkapkan bahwa dirinya telah meminta langsung kepada Kemendikburistek, agar program pengabdian bisa dialokasikan untuk membantu masyarakat khususnya dalam penanganan wabah PMK.


"Saya sudah meminta kepada Dirjen Ristekdikti Prof. Nizam untuk mengalokasikan anggaran kampus merdeka untuk mereka yang akan melakukan pengabdian masyarakat langsung untuk disupport dari dana yang tersedia yaitu kampus merdeka," ujarnya.


Menurut Muhadjir dengan mencegah penyakit PMK, maka otomatis akan mencegah kemiskinan baru di tengah masyarakat. Oleh karena itu, pemerintah terus berupaya untuk meminimaisir kematian hewan ternak akibat wabah PMK.

"Seperti kita ketahui di sini kan termasuk peternak kecil, hanya 2 sampai 3 sapi. Kalau mati setengah kiamat itu. Kalau sapi jantan yang diharapkan bisa dijual menjelang idul adha. Angkanya untung besar bisa 30 juta per ekor ternyata mati. Nah ini akan mendorong terjadinya angka kemiskinan terutama peternak kecil," paparnya.

Dalam tinjauannya disalah satu daerah yang terjangkit PMK di Desa Guluk-guluk, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur pada 2 Juli, Muhadjir menemukan sapi ternak milik warga yang terjangkit wabah PMK. Sapi tersebut dapat segera ditangani dengan baik oleh pihak terkait pada Dinas Peternakan dari Kabupaten Sumenep, dan langsung diisolasi serta diobati dengan pengobatan herbal.

"Ini saya rasa cara yang bagus. Dengan sigap ada sapi yang langsung diisolasi karena sudah terpapar PMK dan kelihatannya sudah sehat. Vaksin juga sudah dilakukan di sini. Mudah-mudahan bisa tertangani semua," pungkasnya. 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI