Gedung Parlemen Libya Digeruduk Demonstran
SinPo.id - Demonstrasi berujung ricuh terjadi di depan gedung parlemen Libya pada Jumat malam (1/7) waktu setempat. Para demonstran memaksa masuk bangunan.
Para pengunjuk rasa sempat membakar ban di depan gedung. Mereka mengekspresikan kemarahan terhadap partai-partai politik Libya yang bertikai
"Pasukan keamanan yang melindungi parlemen mundur dari lokasi," kata saksi mata, sebagaimana dikutip Reuters, Sabtu (2/7).
Demonstrasi yang digelar pada Jumat kemarin merupakan bentuk kekecewaan atas kegagalan pemerintah. Unjuk rasa terjadi di Tobruk, Benghazi, dan beberapa kota kecil di Libya.
Libya berada dalam kekacauan sejak pemberontakan yang didukung NATO pada 2011 yang menggulingkan Muammar Gaddafi.
Pada 2014, negara itu terpecah antara faksi timur dan barat yang bertikai. Pada 2020 sempat ada proses perdamaian guna menyatukan negara itu kembali.
Namun, setelah pemilihan yang dijadwalkan dihentikan pada bulan Desember, parlemen yang berbasis di timur mengatakan pemerintah persatuan sementara Abdulhamid al-Dbeibah telah berakhir dan menunjuk Fathi Bashagha untuk menggantikannya.