Afghanistan Kewalahan Tangani Pasien Pascagempa M6,1

Laporan: Bayu Primanda
Jumat, 24 Juni 2022 | 09:07 WIB
Kondisi klinik di Afghanistan yang terus didatangi warga korban gempa/net
Kondisi klinik di Afghanistan yang terus didatangi warga korban gempa/net

SinPo.id -  Gempa dahsyat berkekuatan Magnitudo 6,1 yang mengguncang Afghanistan menyebabkan ribuan orang menderita.

Peristiwa gempa bumi ini menjadi yang terburuk dalam satu dekade terakhir, dimana tercatat ada 1.000 orang meninggal dunia dalam peristiwa itu. Jumlah ini masih belum pasti dan  diperkirakan akan terus bertambah.

Melansir dari BBC, seorang pekerja di klinik kesehatan yang ada di daerah pusat gempa, Muhammad Gul menceritakan bagaimana mereka kewalahan, lantaran ratusan orang datang terus-menerus meminta perawatan.

"Dari 500 pasien yang datang ke klinik sejak pagi, sebanyak 200 telah meninggal dunia." kata Gul.

Fasilitas kesehatan kecil itu sedianya hanya punya lima ranjang. Namun, sstelah gempa pada Selasa (21/6) semua fasilitas di klinik mungil itu tak bisa digunakan lagi.

"Semua ruangan klinik telah hancur," kata Gul.

Gul mengatakan sebuah helikopter telah mengangkut sejumlah pasien dari distrik terpencil itu ke beberapa kota untuk dirawat. Adapun dua dokter klinik berupaya merawat para korban terdampak gempa dengan fasilitas seadanya.

Generator yang memasok listrik pun tidak bisa menyala terus karena bahan bakarnya terbatas. Janji bantuan dari provinsi-provinsi lain pun tak kunjung sampai. Di tengah kondisi itu, korban terus berdatangan.

"Terdapat puluhan orang yang perlu bantuan medis darurat. Saya kira mereka tidak akan bisa bertahan hidup malam ini," ucap Gul.

Sebagai informasi, Gempa bermagnitudo 6,1 melanda kawasan timur Afghanistan, pada Selasa (21/06) pagi.

Rumah-rumah di area itu tidak dibangun dengan kokoh sehingga ambruk ketika terjadi getaran kuat. Akibatnya, ratusan rumah hancur dan diperparah oleh longsor.

Gayan adalah area yang paling parah terdampak gempa. Masyarakat di sana banyak yang terjebak reruntuhan bangunan ambruk.

Berdasarkan data sementara, sejauh ini bencana tersebut telah menewaskan sedikitnya 1.000 orang dan mencederai 1.500 lainnya.

Jumlah ini diperkirakan bakal bertambah, karena hujan deras dan medan terjal menghambat operasi penyelamatan, termasuk jalur informasi yang berjalan lamban di area tersebut.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI