Pemerintah Siapkan Pembimbing Khusus Bagi Jemaah Haji Yang Sakit

Laporan: Ari Harahap
Minggu, 19 Juni 2022 | 10:38 WIB
Ilustrasi/net
Ilustrasi/net

SinPo.id -  Juru Bicara (Jubir) Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH), Akhmad Fauzin mengatakan sampai dengan Sabtu (18/6), jemaah haji Indonesia yang sakit sebanyak 90 orang.

Sebanyak 65 orang menjalani rawat jalan, 24 orang dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI), dan 1 orang dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS) Madinah.

Fauzin mengatakan, pemerintah akan memberikan layanan bimbingan ibadah dan pendampingan bagi jemaah sakit yang dirawat di KKHI maupun di RSAS baik yang di Madinah, Makkah, dan Jeddah.

Pendampingan antara lain terkait cara bersuci dan tayamun,  cara melaksanakan shalat, serta membimbing doa-doa dan zikirnya.

"Termasuk mendampingi guna memberikan rasa nyaman dan tenang kepada jemaah sakit. Di samping itu juga memberikan pemahaman bahwa pada waktunya wukuf, jemaah akan disafariwukufkan," ujar Fauzin dalam keterangannya, Minggu (19/6).

"Pemerintah setiap saat hadir serta bertanggung jawab mensafariwukufkan seluruh jemaah sakit yang dapat dibawa ke Arafah. Pemerintah bertanggung jawab memberikan pendampingan kepada seluruh jemaah yang sakit dan  mensafariwukufkan," sambungnya.

Jubir PPIH sekaligus Kepala Biro Humas, Data, dan Informasi Setjen Kemenag RI ini menjelaskan kondisi cuaca di Arab Saudi sangat panas,  suhu tertinggi mencapai 46 derajat celsius suhu terendah 35 derajat celsius. 

"Kami selalu mengimbau kepada jemaah haji Indonesia untuk membatasi aktivitas di luar ruangan. Jangan menunggu haus untuk minum, menjaga kesehatan dengan makan tepat waktu serta istirahat yang cukup," katanya.

"Tetap selalu memakai masker ketika berkumpul di ruangan terutama ketika di masjid, baik di Masjid Nabawi maupun Masjidil Haram. Kepada seluruh petugas untuk selalu mengingatkan kepada jemaah, begitu juga jemaah saling mengingatkan antara yang satu dengan yang lain demi kesehatan bersama," tandasnya.sinpo

Komentar: