Reshuffle ‘Garing’ Ala Jokowi, Demokrat: Era SBY untuk Perbaikan Kinerja Bukan Bagi-bagi Kue Kekuasaan

SinPo.id - DPP Partai Demokrat menilai bahwa keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) merombak kabinet Indonesia Maju merupakan hak prerogratif.

Namun reshuffle itu diharapkan bisa menghasilkan perbaikan kinerja pemerintah. Bukan justru tidak ada perubahan berarti dan hanya sekadar mengakomodir kepentingan politik parpol koalisi. 

Demikian disampaikan Koordinator Jurubicara DPP Partai Demorkat Herzaky Mahendra Putra kepada wartawan di Jakarta, Jumat (17/6).

“Sah saja mengakomodir kepentingan politik parpol pendukung pemerintah, selama hasilnya bermanfaat untuk rakyat. Yang jadi masalah, kalau reshuffle berujung pada sekedar bagi-bagi kekuasaan antar elit, tapi tidak ada perbaikan nasib rakyat,” tegasnya.

Herzaky menegaskan pihaknya masih menunggu kapan harga minyak goreng dalam kemasan bisa kembali ke harga awal sebelum kisruh berlarut-larut selama 6 bulan terakhir ini. Juga harga-harga sembako hingga BBM, gas, listrik bisa stabil terjangkau seiring adanya perombakan kabinet Indonesia Maju.

“Nah, jika itu terjadi. berarti reshuffle ini ada manfaatnya untuk rakyat. Bukan tontonan pengalih perhatian sementara saja dari kesulitan yang mendera rakyat setiap harinya,” cetusnya.

Di era kepemimpinan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), tahun 2004-2014, lanjut Herzaky, tujuan utama melakukan reshuffle adalah perbaikan kinerja kabinet.

“Agar bisa memberikan manfaat seluas-luasnya untuk rakyat, bangsa, dan negara, agar ada perbaikan dan perubahan nasib rakyat. Semoga tujuan yang sama dimiliki Presiden Joko Widodo,” pungkasnya.

Presiden Jokowi pada Rabu (15/6) melakukan reshuffle kabinet Indoensia Maju.

Berikut nama-nama Menteri dan Wamen yang dilantik Jokowi:

Menteri Perdagangan: Zulkifli Hasan
Menteri ATR/BPN: Hadi Tjahjanto
Wamen ATR/BPN: Raja Juli Antoni
Wamendagri: John Wempi Watipo
Wamenaker: Afriansyah Noor