PMK Di Sumut Diduga Meluas, Edy Rahmayadi: Tidak Ada Yang Mati

Laporan: Azhar Ferdian
Rabu, 25 Mei 2022 | 01:54 WIB
Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi/Net
Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi/Net

SinPo.id - Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi mengatakan saat ini tercatat sudah 2.600 hewan ternak di Sumut diduga terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

"Saat ini, sudah 2.600 hewan ternak kita, kambing, sapi dan kerbau, tapi dari 2.600 ini tidak ada yang mati. Ada yang sembuh dan segala macam," kata Edy, Selasa (24/5).

Edy juga mengungkapkan Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumut akan terus melakukan pengawasan dan penanggulangan dengan berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat.

"Kita berusaha untuk mencegahnya dengan dilakukan isolasi, diobati. Dan tolong wartawan sekalian jangan membuat rakyat stres, karena hal ini bisa kita selesaikan dengan baik," ucap eks Ketum PSSI itu.

Menurut Edy, Pemerintah Provinsi Sumut akan melakukan pengawasan ketat terhadap ternak yang akan dijadikan hewan sembelih pada Hari Raya Iduladha 1443 Hijriah. Dia berharap tak ada hewan yang akan disembelih terjangkit PMK.

"Perlu diwaspadai di Idul Adha, yakni Dinas Kesehatan, main (terjun). Yang kedua Forkopimda, kami sedang membentuk pos-pos di perbatasan. Yang ketiga Dinas Peternakannya melakukan isolasi-isolasi pada hewan yang terpapar," ujarnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumut Azhar Harahap menyampaikan terdapat 19 ekor ternak yang positif terjangkit PMK. Rinciannya, 7 ekor di Kabupaten Langkat dan 12 ekor di Kabupaten Deliserdang.

"Semua ternak yang positif sudah ditangani, tidak ada yang mati. Infeksi sekunder yang diderita ternak, sudah mulai membaik. Penyakit ini masih terkendali. Namun penyebarannya sangat cepat," katanya.

Selain itu, PMK juga terus meluas hingga ke enam kabupaten/kota di Sumut antara lain di Kabupaten Langkat, Deliserdang, Kabupaten Asahan, Batubara, Kota Binjai dan Medan.

"Guna mengantisipasi penyebarannya, Pemprov telah melayangkan surat kepada seluruh kepala daerah terkait mekanisme pengawasan, pemeriksaan hingga pemotongan, terutama menjelang momentum Hari Raya Iduladha," ujarnya.sinpo

Komentar: