PPP Geram Dengan Pengibaran Bendera LGBT Di Kedubes Inggris

Laporan: Ari Harahap
Minggu, 22 Mei 2022 | 12:10 WIB
Andi Surya Wijaya/net
Andi Surya Wijaya/net

SinPo.id -  Partai Persatuan Pembangunan (PPP) geram dengan kelakuan menuntut Kedutaan Besar (Kedubes) Inggris yang berkedudukan di Indonesia. Diketahui, mereka mengibarkan bendera pelangi yang merupakan lambang Lesbian, Gay, Biseks dan Transgender (LGBT).

Ketua DPP PPP, Andi Surya Wijaya menuntut agar Kedubes Inggris untuk meminta maaf karena telah mengibarkan bendera pelangi yang merupakan simbol

Andi mengatakan, langkah Kedubes Inggris mengibarkan bendera pelangi tersebut seakan mengejek dan menghina kebijakan di Indonesia.

Menurutnya, LGBT tidak sesuai dengan norma-norma serta nilai-nilai bangsa Indonesia, terutama Pancasila yang pertama yaitu 'Ketuhanan yang Maha Esa'.

"Kami tidak mempersoalkan pemerintah Inggris yang mendukung LGBT asalkan ekspresi dukungan itu dilakukan di negara mereka, bukan di Indonesia yang secara resmi pemerintah Indonesia tidak mendukung dan melarang praktik LGBT," ujar Andi.

"Pengibaran bendera LGBT di Indonesia seakan mengejek atau menghina kebijakan negara Indonesia. Dalam sila pertama Pancasila secara tidak langsung menjelaskan bahwa negara Indonesia adalah negara yang beragama dan secara garis besar agama mana pun tidak memperbolehkan (mengharamkan) praktik LGBT tersebut," sambungnya.

Andi menegaskan konstitusi UUD 1945 Pasal 28 dan 29 telah mengatur semua warga negara wajib untuk mematuhi ajaran agama masing-masing yang dianutnya, termasuk mematuhi larangan untuk kawin sesama jenis.

"Dalam agama Islam juga sangat tegas, bahwa perbuatan tersebut jelas dilarang. Hal ini berdasarkan nas Alquran surah al-A'raf ayat 80-80," tegasnya.

"Dan (Kami juga telah mengutus) Luth (kepada kaumnya). (Ingatlah) tatkala dia berkata kepada mereka, 'Mengapa kamu mengerjakan perbuatan keji itu, yang belum pernah dikerjakan oleh seorang pun (di dunia ini) sebelummu? Sesungguhnya kamu mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsumu (kepada mereka), bukan kepada wanita, malah kamu ini adalah kaum yang melampaui batas," tandasnya.sinpo

Komentar: