Menteri Perdagangan Resmi Cabut Larangan Ekspor CPO

Laporan: Azhar Ferdian
Jumat, 20 Mei 2022 | 21:41 WIB
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi/Net
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi/Net

SinPo.id - Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mencabut Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 22 Tahun 2022 Tentang Larangan Sementara Ekspor Crude Palm Oil (CPO), Refined, Bleached and Deodorized (RBD) Palm Oil, RBD Palm Olein dan Used Cooking Oil.

"Kita bersama menindaklanjuti arahan Presiden Joko Widodo untuk membuka kembali ekspor CPO dan turunannya, kami mencabut Permendag nomor 22 tahun 2022. Sesuai arahan presiden, ekspor CPO dan turunannya akan mulai dibuka kembali 23 Mei 2022 dalam Permendag," ujarnya seperti dikutip dari Antara, Jumat (20/5).

Lutfi mengatakan Permendag yang baru akan mengatur aturan terkait tapi tidak terbatas pada eksportir terdaftar, ketentuan Domestic Market Obligation (DMO) dan turunannya, serta mekanisme pengawasan yang melibatkan aparat penegak hukum.

Lebih lanjut, ia mengatakan pihaknya bersama BUMN dan pelaku usaha akan terus memperluas akses penjualan minyak goreng curah melalui program Migor Rakyat. Program tersebut dalam implementasinya akan menggunakan teknologi aplikasi digital dan tersinkronisasi secara nasional.

"Setiap orang dapat membeli minyak goreng curah satu hingga dua liter per hari dengan menunjukkan KTP. Saat ini sudah tersedia lebih dari 2.000 titik dan dalam waktu dekat, terjangkau 10 ribu titik," imbuhnya.

Dengan upaya bersama, kata Lutfi, perlahan pasokan minyak goreng semakin berlimpah dan harga minyak goreng dalam negeri berangsur turun di tengah melonjaknya harga CPO internasional.

"Namun momentum ini harus kita jaga bersama. Oleh karena itu saya mengimbau seluruh pihak untuk mengikuti aturan yang berlaku demi kemaslahatan seluruh masyarakat Indonesia. Prioritas pemerintah akan selalu tentang kepentingan rakyat," kata dia.

Lutfi mengklaim sebelum pelarangan sementara CPO dan produk turunannya itu pasokan minyak goreng curah pada Maret 2022 hanya sebesar 64,6 ribu ton atau setara 33,2 persen dari kebutuhan nasional.

Sementara itu, setelah pemberlakuan Permendag 22 Tahun 2022, pasokan minyak goreng curah meningkat 108,74 persen dari kebutuhan nasional atau sebesar 211,6 ribu ton. Pasokan itu lebih besar 17 ribu ton dari kebutuhan nasional sebesar 194,6 ribu ton.

"Demikian pula menurut pantauan kami di lapangan. Harga minyak goreng curah berangsur turun menuju harga keterjangkauan seiring dengan pasokan minyak goreng yang semakin berlimpah," tandasnya.sinpo

Komentar: